TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan berbagi dokumen bisnis, Dropbox Inc, memperkenalkan dua layanan baru yang menyasar konsumen pebisnis. Dua layanan baru yang diluncurkan, yakni file synch dan collaboration tools.
Senior Management Product Dropbox Inc Rob Baesman menyatakan pihak perseroan telah melakukan banyak investasi untuk mengembangkan layanan tersebut. “Masalah yang paling penting saat ini dalam bisnis adalah bagaimana meningkatkan produktivitas kerja dan cara berkolaborasi,” kata Rob seperti dikutip dari laman Reuters, Senin, 30 Januari 2017, waktu setempat.
Baca Juga:
Pada awal perjalanan bisnisnya, Dropbox dikenal sebagai layanan gratis bagi konsumen untuk berbagi foto, musik, dan file berukuran besar lain. Namun, saat ini, bisnis tersebut menghadapi tantangan dari raksasa teknologi lain, seperti Google, Microsoft, dan Amazon.
Dalam peluncuran yang dilakukan di San Fransisco, Senin, 30 Januari 2017, waktu setempat, Dropbox memperkenalkan layanan Smart Sync yang memungkinkan pengguna mengakses file mereka, baik dari sistem cloud maupun perangkat keras.
Dropbox juga memperkenalkan layanan Dropbox Paper yang mendukung penggunanya untuk membuat, mengedit, dan mengkolaborasikan proyek mereka dalam sebuah workspace. Perseroan mengklaim langkah tersebut untuk menjaring lebih banyak konsumen, terutama kalangan pebisnis.