TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Banten Rano Karno mengatakan perluasan Bandara Soekarno-Hatta untuk pembangunan runway ke tiga bandara itu harus selesai secepatnya. Ia menargetkan, tahun 2017 runway tiga sudah bisa dibangun."Karena kebutuhan mendesak," ujarnya kepada Tempo, Jumat, 9 Desember 2016
Banten, kata Rano, telah melakukan langkah percepatan perluasan bandara dengan menetapkan lokasi sejak enam bulan lalu. Setelah penetapan lokasi, kata dia, bisa dilakukan pengukuran lahan dan dilanjutkan dengan pembayaran lahan dan bangunan milik penduduk yang akan tergusur. "Harus melakukan percepatan, Banten kini bukan lagi penyangga Jakarta, tapi menjadi penyangga ibu kota negara."
Rano Karno mengatakan Bandara Soekarno-Hatta adalah satu dari empat bandara yang ada di Banten. Keempat bandara ini, kata dia, merupakan potensi besar bagi provinsi pemekaran Jawa Barat ini.
Adapun keempat bandara itu, Bandara Budiarto di Curug Kabupaten Tangerang, Bandara Gorda di Kabupaten Serang, Pondok Cabe di Tangerang Selatan dan Soekarna-Hatta. "Kalau Soekarno-Hatta tidak memungkinkan dikembangkan lagi, bandara Gorda bisa dibuat khusus untuk kontainer, Pondok Cabe Tangerang Selatan untuk komersil kecil," kata Rano.
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan perluasan lahan Bandara Soekarno-Hatta telah dimasukan ke dalam revisi Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tangerang yang telah diajukan ke Badan Koordinasi Tata Ruang Nasional.
Dalam usulan revisi tersebut, Kabupaten Tangerang mengusulkan perluasan lahan bandara sampai 1.000 hektar. "Lahan 200 hektar untuk runway tiga, lahan cadangan 600 hektar dan bupper area 200 hektar,"kata Zaki.
Lahan tersebut, Zaki mengatakan, harus ditetapkan sebagai kawasan perluasan dan pertumbuhan Bandara Soekarno-Hatta. "Agar tidak ada yang membangun. Kalau tidak ditetapkan, khawatir tidak bisa menahan investasi di sekitar bandara yang banyak di buru."
Ketua Tanah, PT Angkasa Pura II, Bambang Sunarso mengatakan perluasan lahan untuk pembangunan Runway 3 Bandara Soekarno-Hatta saat ini sudah memasuki tahap pelaksanaan dan segera dilakukan pembayaran untuk bidang tanah yang akan dikuasai."Pengukuran sudah selesai, tinggal menunggu pengumuman angka apraisal, selanjutnya pembayaran (eksekusi)," katanya.
Berdasarkan perkembangan tahapan yang sedang berjalan saat ini, Bambang yakin September ini sudah bisa dimulai pembayaran lahan warga yang akan dibebaskan." Proses pembayaran dimulai September hingga Desember 2016,"katanya.
Adapun total lahan yang dibutuhkan 216 hektar, 40 hektar milik Angkasa Pura II dan 176 hektar yang akan dibebaskan terletak di wilayah Kota Tangerang meliputi Kecamatan Benda kelurahan Benda seluas 25,73 hektar, Kecamatan Neglasari Kelurahan Selapajang Jaya 10,89 hektar. Diwilayah Kabupaten Tangerang, Kecamatan Kosambi desa Rawa Burung 60,69 hektar, Rawa Rengas 65,85 hektar dan Kecamatan Teluk Naga di Desa Bojong Renged 10,03 hektar.
JONIANSYAH HARDJONO