TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan pada perdagangan hari ini, Kamis, 18 Agustus 2016, diperkirakan bergerak bervariasi dengan kecenderungan melanjutkan penguatan. Analis ekonomi dari First Asia Capital, David Sutyanto, mengatakan besarnya arus dana asing yang masuk pasar menjadi katalis pergerakan positif IHSG saat ini.
Selain itu, pasar merespons positif pidato Presiden Joko Widodo yang menyampaikan nota anggaran 2017 di depan parlemen pada 16 Agustus lalu, yang mencerminkan kebijakan fiskal tetap ekspansif meskipun di sisi lain terjadi pengetatan anggaran.
"Dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani, pasar meyakini kebijakan fiskal Indonesia akan lebih kredibel, yang mencerminkan realitas ekonomi saat ini," ucap David dalam pesan tertulisnya, Kamis, 18 Agustus 2016.
David memperkirakan IHSG akan bergerak dengan support 5.350 dan resisten 5.400, berpeluang tutup di teritori positif.
Pada perdagangan sehari sebelum libur hari kemerdekaan, IHSG berhasil rebound setelah lima hari perdagangan terkena koreksi. IHSG ditutup di posisi 5.371,846 atau menguat 51,285 poin (0,96 persen). Pembelian bersih asing mencapai Rp 577,73 miliar, melanjutkan derasnya arus dana asing ke pasar saham Indonesia sejak pekan terakhir Juni lalu.
Namun rebound IHSG tersebut tidak sejalan dengan yang terjadi di pasar kawasan Asia yang umumnya terkoreksi. Sejumlah saham unggulan di sektor semen, perkebunan, properti, tambang, bank, dan infrastruktur yang berhasil rebound menjadi penopang utama penguatan IHSG.
Kenaikan harga sejumlah komoditas energi, tambang logam, dan perkebunan menyusul harga minyak mentah yang naik di atas US$ 46 per barel turut memicu aksi beli pemodal.
Adapun tadi malam bursa global bergerak bervariasi. Indeks saham Eurostoxx di kawasan Euro terkoreksi 1,2 persen di level 2.980,54. Di Wall Street, indeks saham utama berhasil rebound setelah terkoreksi hari sebelumnya. Indeks DJIA dan S&P masing-masing rebound 0,12 persen dan 0,19 persen di posisi 18.573,94 dan 2.182,22. Indeks Nasdaq menguat 0,03 persen di angka 5.228,66. Sedangkan harga minyak mentah menguat 0,45 persen di level US$ 46,79 per barel.
David menilai pasar merespons positif hasil The Fed Minutes yang berisi notulensi catatan pertemuan FOMC bulan lalu yang kembali memberi sinyal tingkat bunga masih akan dipertahankan rendah pada level saat ini.
DESTRIANITA