TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan potensi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) masih harus terus digenjot. "Dengan tetap menjaga pelayanan dan kelestarian lingkungan," katanya di Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Selasa, 16 Agustus 2016. Hal ini dilakukan agar target penerimaan negara yang tercantum dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2017 tercapai.
Sri Mulyani mengatakan kontribusi PNBP di setiap Kementerian dan Lembaga dapat lebih ditingkatkan. Beberapa kementerian yang dimaksud adalah Kementerian ESDM, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan Kementerian BUMN.
Kementerian BUMN, menurut Sri Mulyani, dapat meningkatkan PNBP dengan mengurangi inefisiensi dan kebocoran sumber minyak dan gas serta minerba. "Serta pengendalian cost recovery," kata dia.
Untuk mencapai target tersebut, Sri Mulyani mengatakan pemerintah akan mengawasi proyek pengembangan lapangan onstream tahun 2017 agar berjalan tepat waktu. Selain itu, optimalisasi pemanfaatan gas bumi ke stakeholder domestik.
Pemerintah juga akan menetapkan kebijakan terkait dengan harga gas bumi tertentu untuk mendorong pertumbuhan industri dalam negeri. "Kami juga akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi pemeriksa guna meningkatkan kepatuhan wajib pajak PNBP Pertambangan," tutur Sri Mulyani.
Sri Mulyani mengatakan sistem penatausahaan hasil hutan berbasis teknologi juga akan ditingkatkan. "Untuk memantau pengelolaan hutan secara online," katanya.
Kementerian Kelautan dan Perikanan diarahkan untuk menggali pengelolaan hasil laut yang lebih seimbang. Caranya, dengan memberantas illegal, unreported, and unregulated fishing.
Sementara Kementerian BUMN dapat lebih meningkatkan kinerjanya untuk mendorong penerimaan PNBP. Untuk K/L lain pengelola PNBP, Sri mengatakan mereka dapat memperbaiki tarif dan jenis PNBP agar lebih realistis. "Namun tetap memperhatikan pelayanan publik," kata Sri Mulyani.
PNBP dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2017 ditargetkan sebesar Rp 240,4 triliun. Penerimaan bersumber dari Pendapatan Laba Bagian BUMN sebesar Rp 38 triliun, Pendapatan SDA Rp 80,3 trilium, Pendapatan BLU Rp 37,3 triliun, dan PNBP Lainnya Rp 84,4 triliun.
Bila dibandingkan dengan APBNP 2016, target PNBP dalam APBNP 2016 sebesar Rp 245,1 triliun. Pendapatan Laba Bagian BUMN ditargetkan sebesar Rp 34,2 triliun, Pendapatan SDA Rp 90,5 triliun, Pendapatan BLU Rp 36,3 triliun, dan PNBP Lainnya Rp 84,1 triliun.
VINDRY FLORENTIN