TEMPO.CO, Madiun - PT Industri Kereta Api (Persero) di Madiun, Jawa Timur, mempercepat pembuatan satu dari lima rangkaian kereta api K3 yang dipesan PT Kereta Api Indonesia (Persero). Kereta kelas ekonomi itu akan diserahkan dan digunakan untuk mendukung angkutan Lebaran 2016.
“Kami usahakan meski jadwal penyelesaian tahap pertama selama lima bulan,” kata juru bicara PT Inka Fathor Rosid, Rabu, 8 Juni 2016.
Bila mengacu pada jadwal, ucap dia, satu rangkaian K3 yang terdiri atas 16 kereta rampung digarap pada September 2016. Hal itu sesuai dengan order yang diterima PT Inka pada April 2016. Pada waktu tersebut, permintaan PT KAI adalah lima rangkaian K3 dengan nilai kontrak lebih dari Rp 364 miliar.
Khusus untuk satu rangkaian kereta K3 Lebaran, PT Inka optimistis bisa menyelesaikan meski capaian pekerjaannya 30-40 persen. Sebab, sejumlah anak perusahaan PT Inka yang terlibat dalam proses produksi telah menambah pekerja.
Beberapa perusahaan tersebut menggarap beberapa kereta lain, di antaranya empat rangkaian K3, lima rangkaian K1 (kelas eksekutif) pesanan PT KAI, dan 113 kereta penumpang pesanan Bangladesh Railway. “Impor komponennya bisa bersamaan, seperti roda dari Cina,” ujar Rosid. Untuk mendapatkan komponen dari luar negeri, PT Inka harus menunggu beberapa bulan untuk dikirim.
Rosid menyatakan Bangladesh Railway memesan 150 kereta sejak Januari 2015. Sebanyak 15 rangkaian di antaranya telah dikirim melalui Dermaga Jamrud Utara di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, pada akhir Maret 2016. “Pada November tahun ini, ditargetkan bisa menyelesaikan seratus kereta pesanan Bangladesh,” tuturnya.
Senior Manager Sekretariat Hubungan Publik dan Tanggung Jawab Sosial PT Inka Cholik Mochamad Zamzam menyatakan 15 kereta yang dikirim itu terdiri atas beberapa jenis. “Kereta penumpang tanpa pendingin ruangan, kereta makan, satu kereta pembangkit, dan kereta tidur non-AC,” kata Cholik.
Sebanyak 150 kereta yang dipesan Bangladesh Railway terdiri atas 100 unit meter gauge (MG) dan 50 board gauge (BG). Dua tipe kereta itu memiliki beberapa perbedaan, satu di antaranya lebar trek atau jarak rel yang akan digunakan. Tipe MG digunakan pada rel dengan lebar 1.000 milimeter, sedangkan BG pada rel dengan lebar 1.676 milimeter.
NOFIKA DIAN NUGROHO