TEMPO.CO, Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menargetkan penyaluran zakat sebesar Rp 5 triliun pada 2016. Dana tersebut akan disalurkan kepada 280 ribu masyarakat yang berada di garis kemiskinan berdasarkan data Badan Pusat Statistik.
Direktur Amil Zakat Nasional M. Arifin Purwakananta mengatakan dana akan disalurkan untuk program ekonomi produktif dan sosial, serta dakwah. "Porsinya masing-masing 50 persen," kata Arifin di Gedung Arthaloka, Selasa, 7 Juni 2016.
Arifin mengatakan, program ekonomi produktif merupakan program bantuan yang mendorong pemberdayaan penerima zakat. Penerima zakat akan diberi bantuan permodalan, usaha, dan produksi.
Misalnya, untuk nelayan, petani, dan UKM. Ada pula bantuan pemasaran untuk memasarkan barang dan jasa yang dihasilkan penerima zakat. Penyaluran zakat di sektor sosial berupa bantuan kebutuhan dasar seperti sembako, serta bantuan tumbuh kembang dan bencana. Sementara penyaluran zakat di sektor dakwah berupa advokasi.
Arifin mengatakan pemberi zakat di Baznas hingga saat ini berjumlah 50 ribu orang, terdiri atas perseorangan dan perusahaan. Baznas memiliki data lengkap dari 40 ribu pemberi zakat. Sementara sisanya hanya memberikan data seperti "hamba Allah".
Direktur Koordinator Zakat Nasional Mohd. Nasir Tajang mengatakan target senilai Rp 5 triliun merupakan akumulasi target Baznas pusat, daerah, dan Lembaga Amil Zakat (LAZ). Target Baznas pusat dipatok Rp 200 miliar dengan penyaluran ke 28 ribu orang.
Adapun Baznas daerah ditargetkan memperoleh Rp 2,8 triliun yang akan disalurkan kepada 114 ribu orang. "Sementara target LAZ mencapai Rp 2 triliun yang akan disalurkan ke 112 ribu orang," katanya.
Direktur Umum Baznas Kiagus Thohir mengatakan, Baznas pusat menerima zakat Rp 32,5 miliar selama Januari hingga Mei 2016. Hingga Mei, zakat yang sudah disalurkan Rp 21,6 miliar. "Masih banyak yang sedang diproses untuk disalurkan," katanya.
Sumber zakat terbesar Baznas berasal dari pegawai negeri sipil yang mengikuti program pembayaran zakat melalui sistem potong gaji. Baznas juga bekerja sama dengan perusahaan swasta dan multinasional untuk menawarkan zakat payroll system.
VINDRY FLORENTIN