TEMPO.CO, Jakarta-PT Indomobil Finance Indonesia (IMFI) mencetak laba senilai Rp 71 miliar atau naik 31,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp 53 miliar. Laba tetap meroket penjualan otomotif terpengaruh aturan uang muka 30 persen dan pendaftaran fidusia.
"Pertumbuhan aset terutama disebabkan oleh peningkatan jumlah pembiayaan baru sebesar 7 persen mencapai Rp 3,5 triliun," ujar Chief Executive Officer IMFI Gunawan dalam siaran persnya, Sabtu (9/3/13).
Aset perseroan juga tumbuh sebesar 22,5 persen menjadi Rp 4,6 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 3,7 triliun. Disamping itu, pertumbuhan kinerja juga ditopang dari fasilitas pinaman sehingga realisasi penyaluran pembiayaan meningkat.
Pada 2012, perseroan menerbitkan surat utang sebesar Rp 1,3 triliun dan mendapatkan fasilitas sindikasi dari perbankan luar neger sebesar US$ 75 juta, selain masih mengandalkan pinjaman dari perbankan lokal.
Menurutnya, Gunawan, untuk menghadapi penurunan pembiayaan akibat regulasi uang muka dan pembayaran fidusia, perseroan akan mengalihkan pada portofolio yang lain. "Kalau aturan uang muka berdampak pada motor, maka kami akan menggenjot produk lain seperti mobil dan kendaraan niaga," tuturnya.
Sebagai informasi, sejak tahun 2010 IMFI mulai menggarap pembiayaan dengan skema sewa guna usaha/leasing. Hal ini sejalan dengan diversifikasi produk pembiayaan perseroan yang saat ini mencakup motor, passenger car, kendaraan niaga dan alat berat.
Pada tahun lalu, Bank Indonesia berlakukan aturan uang muka motor menjadi 20 persen. Selain itu juga, Kementerian Keuangan terapkan aturan pendaftaran jaminan fidusia bagi perusahaan pembiayaan yang melakukan pembiayaan konsumen untuk kendaraan bermotor untuk melindungi konsumen dan perusahaan bila terjadi kredit macet.
PT IMFI merupakan anak usaha PT Indomobil Sukses Internasional, Tbk (IMAS) yang bergerak di bidang jasa keuangan. Sejak tahun 2010 Perseroan mulai menggarap secara optimal pembiayaan dalam skema sewa guna usaha / leasing, hal ini sejalan dengan diversifikasi produk pembiayaan Perseroan yang saat ini mencakup motor, passenger car , kendaraan niaga dan alat berat.
Sampai dengan 31 Desember 2012, Perseroan telah memiliki 212 jaringan operasional berupa 80 kantor cabang dan 132 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu, dalam menyalurkan pembiayaannya Perseroan juga bekerja sama dengan lebih dari 3.000 dealer yang tersebar di seluruh Indonesia.
FIONA PUTRI HASYIM