TEMPO.CO, Mataram - PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) melakukan kerja sama dengan PT Gerbang NTB Emas (GNE) di bidang produksi daging sapi. Selain untuk mengusahakan daging beku keperluan pulau Jawa juga menghasilkan bakso.
Kesepakatan bisnis antar BUMN dan BUMD milik Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat tersebut dilakukan oleh Direktur Utama PT RNI Ismed Hasan Putro dengan Direktur PT GNE di Banyumulek Kabupaten Lombok Barat, Rabu, 12 Desember 2012.
Selama ini rumah potong hewan PT GNE di Desa Banyumulek hanya mampu memotong 10 ekor sapi per hari. Kecilnya jumlah produksi daging sapi tersebut disebabkan tidak tersedianya sapi yang dimiliki oleh PT GNE. Nantinya setelah PT RNI menginvestasikan dananya Rp 75 miliar akan menyediakan tahap pertama 2.000 ekor hingga targetnya 5.000 ekor. "Akan dilakukan penggemukan di sini," kata Zainul Aidi.
Di kawasan Banyumulek akan dikembangkan kandang dan gudang pakan ternak sehingga mampu melakukan pemotongan seharinya 40-100 ekor. "Bisnis ini semakin cepat semakin baik," kata Zainul Aidi.
Ismed Hasan Putro menjelaskan keyakinannya bahwa investasi yang dilakukan akan berhasil. Rp 75 miliar yang akan dikucurkan oleh PT RNI ini keperluan pembuatan kandang, pasokan sapi, peningkatan kapasitas potong, dan diversifikasi usaha dalam bentuk bakso dan sosis. "Produknya akan dijual ke Jawa, Bali dan Jakarta," ujarnya.
Mulai Januari 2013 mendatang, PT RNI melalui melalui PT Sapi Rajawali Indonesia (SRI) akan memulai menyediakan sapi tahap pertama 5.000 ekor. Kemudian akan dikembangkan hingga 50.000 ekor per tahun tergantung lahan yang tersedia. Dari investasi sebesar Rp 75 miliar 60 persen di antaranya untuk pengadaan sapi.
Selama ini RNI mengembangkan di tiga lokasi di Jawa. "Insya Allah jalan," ucapnya. Selama ini kemacetan RPH akibat pasokan sapi. Sedangkan di Lombok tidak karena merupakan gudang ternak sapi. Jadi tidak ada masalah.
PT RNI memiliki 15 anak perusahaan terdiri dari enam bidang usaha agro industri, perkebunan dan peternakan sapi, farmasi, alat kesehatan, distribusi dan trading juga properti yang merupakan inti bisnisnya.
SUPRIYANTHO KHAFID