TEMPO Interaktif, Jakarta - Departemen Pekerjaan Umum bakal menambah pembangunan instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) dengan sistem terpusat di lima kota yaitu Makassar, Surabaya, Palembang, Semarang, dan Batam. Direktur Jenderal Cipta Karya Budi Yuwono mengatakan masing-masing unit IPAL diperkirakan membutuhkan infestasi sebesar Rp 1 triliun.
"Investasi untuk membangun IPAL terpusat sangat mahal, karena itu 90 persen dana pembangunan akan ditanggung pemerintah pusat," kata Budi di kantornya hari ini.
Namun pemerintah tidak akan sendirian dalam pembangunan IPAL. Budi mengatakan lembaga donor pemerintah Australia-- AusAid-- akan memberikan bantuan hibah senilai US$ 15 juta melalui Indonesia Infrastucture Initiative untuk perluasan jaringan. Dana hibah tersebut akan disalurkan setelah pembangunan jaringan tuntas.
Budi mengatakan tidak semua kabupaten kota bisa menerima bantuan yang besarannya Rp 4 juta per sambungan rumah. "Mereka harus sudah memilki lembaga pengelola sistem air limbah terpusat dan kapasitas IPAL terpasang yang masih mencukupi," katanya.
Saat ini terdapat 11 instalasi pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat di antaranya berada di Solo, Denpasar, dan Banjarmasin. "Lima tahun ke depan sistem air limbah lebih banyak dilakukan dengan mengoptimalkan pengembangan IPAL sistem terpusat yang telah ada," kata Budi. Caranya, Budi melanjutkan, dengan menambah jaringan perpipaan dan distribusi.
KARTIKA CANDRA