Debitur-debitur besar yang saat ini menjadi fokus untuk segera di selesaikan adalah Garuda Indonesia, Djajanti Group, Suba Indah, dan Dewata Royal.
Direktur Utama Bank Mandiri, Agus Martowardojo, mengatakan salah satu prioritas dalam transformasi Bank Mandiri adalah perbaikan non-performing loan (NPL) dan tata kelola perusahaan yang baik, sehingga Bank Mandiri akan proaktif mengambil langkah penyelesaian utang.
“Bank Mandiri akan mengambil tindakan tegas kepada debitur yang tidak beritikad baik dengan mempertimbangkan segala aspek supaya dapat memberikan recovery dan pengamanan bagi bank secara maksimal,” kata Agus dalam rilis yang diterima Tempo di Jakarta hari ini.
Bank Mandiri merupakan salah satu bank besar dan terkemuka di Tanah Air. Per 30 Juni 2009, kredit tumbuh 21,4 persen (year on year) atau sebesar Rp 32,0 triliun, yaitu dari Rp 149,6 triliun menjadi Rp 181,6 triliun.
Jumlah dana murah meningkat 7,6 persen atau sebesar Rp11,5 triliun, yaitu dari sebesar Rp 151,2 triliun menjadi Rp 162,7 triliun. Net Interest Margin (NIM) naik dari sebesar 5,25 persen menjadi 5,35 persen. Cost Efficiency Ratio (CER) juga membaik dari 44,4 persen menjadi sebesar 38,9 persen.
Sedangkan rasio net NPL rendah di 1 persen. Laba bersih mencapai Rp 2,93 triliun atau tumbuh 12,1 persen dari pencapaian periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,61 triliun.
GRACE S GANDHI