IGOS Tidak Bisa Ikut Tender

TEMPO Interaktif, Jakarta:Piranti lunak berbasis terbuka buatan pemerintah, Indonesia Go Open Source (IGOS) tidak memiliki peluang untuk mengikuti program legalisasi piranti lunak komputer di instansi pemeritah. Pasalnya, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika hanya memberikan kesempatan kepada peserta tender yang memliki badan usaha.“IGOS kan bukan badan usaha,” kata Direktur IGOS Engkos Koswara di Jakarta kemarin. Lagipula, mustahil pemerintah mengikuti proyek yang diselenggarakan oleh pemerintah sendiri. Seperti didiberitakan, pemerintah akan melegalisasi perangkat lunak komputer yang ada di seluruh instansi pemerintah. Program itu ditenderkan kepada produsen piranti lunak. Namun, pemerintah ingin program itu hanya dapat diikuti diikuti perusahaan piranti lunak.Engkos tidak mempersoalakan perusahaan yang layak mengikuti tender asalkan perusahaan itu dapat memberikan dokumen kode pembuka kunci piranti lunak atau source code kepada pemerintah. Ketentuan itu perlu dipertimbangkan untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk seperti bangkrutnya perusahaan. “Kalo perusahaannya bangkrut, pemerintah dapat mempergunakan dokumen itu untuk mengatasi kendala penggunaan,” ujar Engkos. Ia melanjutkan, persyaratan itu hendaknya dibakukan dalam bentuk kesepakatan. Namun pemerintah hanya diperbolehkan mempergunakan dokumen itu dalam keadaan darurat. riky ferdiatno