Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ombudsman Keluhkan Saluran Pengaduan Pelayanan Publik di Solo

image-gnews
Ninik Rahayu, Anggota Ombudsman RI memberikan keterangan kepada media setelah pertemuan dengan Kemenko Polhukam di Gedung Ombudsman RI, Rabu 29 Maret 2017 // Aghniadi
Ninik Rahayu, Anggota Ombudsman RI memberikan keterangan kepada media setelah pertemuan dengan Kemenko Polhukam di Gedung Ombudsman RI, Rabu 29 Maret 2017 // Aghniadi
Iklan

TEMPO.CO, SOLO - Ombudsman Republik Indonesia (ORI) menilai bahwa Pemerintah Kota Surakarta telah memiliki banyak saluran pengaduan atas pelayanan publik. Sayangnya, saluran pengaduan tersebut masih belum terintegrasi.

Asisten Madya Bidang Pencegahan ORI, Winarso mengatakan Surakarta telah membuka lebar saluran untuk mengadukan pelayanan publik yang tidak memuaskan. "Masyarakat memiliki banyak pilihan untuk mengadu," katanya, Rabu 7 Juni 2017.

Simak: Ketua Ombudsman Amzulian: 222 Komisaris BUMN Rangkap Jabatan

Saat ini, Surakarta telah memiliki Unit Layanan Aduan Surakarta (ULAS). Melalui sistem tersebut, masyarakat dapat mengadukan layanan publik yang tidak memuaskan secara daring.

Selain itu, layanan pengaduan juga tersedia dalam aplikasi Solo Destination yang bisa dipasang di perangkat telepon pintar. "Pengaduan bisa dilayangkan sewaktu-waktu," kata Winarso.

Bahkan, beberapa pejabat juga menyediakan telepon seluler pribadinya untuk melayani pengaduan dari para warga. "Kepala dinas hingga wali kota dengan senang hati membagikan nomor selulernya kepada masyarakat," katanya.

Hanya saja, dia menyarankan agar Surakarta melakukan pembenahan terhadap sistem saluran pengaduan tersebut. "Semua masih berdiri sendiri, tidak terintegrasi," katanya. Akibatnya, pendataan untuk pengaduan masyarakat sulit dilakukan.

Selain itu, jumlah masyarakat yang memanfaatkan fasilitas tersebut juga masih minim. Sepanjang 2016, hanya ada 500 warga yang memanfaatkan sistem Unit Layanan Aduan Surakarta (ULAS). "Masih banyak warga yang belum mengenalnya," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Winarso, jumlah pengadu menjadi sebuah indikator kualitas layanan publik di suatu daerah. "Semakin banyak yang mengadu justru semakin bagus," katanya. Sebab, aduan itu menjadi bahan bagi pemerintah untuk melakukan perbaikan layanannya.

Dia juga menyarankan agar pejabat tidak perlu lagi menampung keluhan masyarakat melalui telepon pribadinya. "Justru pada pejabat harus mengenalkan ulas," kata dia. Sehingga, keluhan tersebut bisa tertampung di satu tempat.

Kepala Inspektorat Surakarta, Untara mengatakan bahwa sistem pengaduan itu memang masih perlu untuk dikembangkan. "Tim teknis kami masih berupaya mengintegrasikan semuanya," kata dia.

Menurutnya, dia juga mendorong agar masyarakat memilih untuk memanfaatkan ULAS daripada mengadu melalui nomor telepon pejabat. "Susahnya, masyarakat lebih yakin bahwa aduannya akan cepat ditanggapi jika mengadu lewat telepon," katanya.

Padahal, semua pengaduan masyarakat melalui ULAS bisa dipantau secara real time oleh pejabat dan pengadunya. "Mereka juga bisa memantau sejauh mana aduan itu kami proses," kata Untara.

AHMAD RAFIQ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kabel yang Akibatkan Kecelakaan di Medan Dipastikan Bukan Milik Telkom

7 hari lalu

Kabel yang Akibatkan Kecelakaan di Medan Dipastikan Bukan Milik Telkom

Telkom berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik melalui perangkat dan aset-aset yang dimiliki.


Mensos Ajak Pendamping PKH Bekerja demi Rakyat

59 hari lalu

Mensos Ajak Pendamping PKH Bekerja demi Rakyat

Etos kerja membantu warga miskin sebagai ibadah harus menjadi dasar pengabdian.


DPS BPJS Kesehatan Sosialisasi Program Layanan Syariah JKN

22 Februari 2024

DPS BPJS Kesehatan Sosialisasi Program Layanan Syariah JKN

Dewan Penasihat Syariah (DPS) BPJS Kesehatan melaksanakan kegiatan sosialisasi layanan syariah Program JKN di Aceh.


Pj Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu

13 Februari 2024

Pj Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu

Pj Bupati Banyuasin, Hani Syopiar Rustam, melakukan kunjungan ke Pusat Pelayanan Terpadu Kabupaten Banyuasin Citra Grand City untuk memastikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.


Kemenhub RI dan Telkomsel Perkuat Insight Pergerakan Masyakarat

18 Januari 2024

Kemenhub RI dan Telkomsel Perkuat Insight Pergerakan Masyakarat

Telkomsel dan Kementerian Perhubungan RI bersinergi dalam layanan data solutions.


BSI Buka Kantor Cabang Pembantu Jakarta Telkom

16 Januari 2024

BSI Buka Kantor Cabang Pembantu Jakarta Telkom

Bank Syariah Indonesia (BSI) perkuat layanan perbankan syariah melalui pembukaan KCP Jakarta Telkom Gatot Subroto


Kemenko Perekonomian Terus Jaga Komitmen Layanan Terbaik

20 Desember 2023

Kemenko Perekonomian Terus Jaga Komitmen Layanan Terbaik

Sebagai badan publik, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian senantiasa memegang teguh komitmen dalam menyelenggarakan keterbukaan informasi publik.


Bamsoet Ajak Masyarakat Aktif Gunakan Hak Pilih dalam Pemilu 2024

10 Desember 2023

Bamsoet Ajak Masyarakat Aktif Gunakan Hak Pilih dalam Pemilu 2024

Bambang Soesatyo mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilih secara aktif dalam Pemilu 2024.


Komitmen Pelindo Pangkas Port Stay

8 Desember 2023

Komitmen Pelindo Pangkas Port Stay

Pelindo terus berupaya memangkas port stay.


BPJS Kesehatan Dukung Inovasi Pelayanan Kesehatan

8 Desember 2023

BPJS Kesehatan Dukung Inovasi Pelayanan Kesehatan

Memasuki satu dekade penyelenggaraan program JKN, BPJS Kesehatan terus berupaya menghadirkan inovasi pelayanan kesehatan di Indonesia.