TEMPO.CO, Jakarta - Analis First Asia Capital, David Sutyanto, mengatakan indeks harga saham gabungan (IHSG) berpeluang rebound dalam perdagangan hari ini, Kamis, 16 Februari 2017. IHSG akan bergerak dengan support di 5.350 dan resisten di 5.410 cenderung menguat.
David mengatakan, peluang rebound didukung kondusifnya pasar saham global serta kenaikan harga komoditas logam. "Dari domestik, pelaksanaan pilkada, terutama di DKI, yang berjalan aman dan lancar turut meredam risiko pasar," kata David dalam keterangan tertulis, Kamis, 16 Februari 2017.
Baca: IHSG Sasar Level Resisten di Area 5.403 Hingga 5.426
Pada perdagangan sebelumnya di Bursa Efek Indonesia, penguatan IHSG tertahan di kisaran resisten 5.410. IHSG tutup melemah 28,886 poin atau 0,53 persen di 5.380,670. David mengatakan sikap pasar cenderung melakukan aksi ambil untung mengantisipasi hasil pilkada DKI yang bisa memicu naiknya risiko politik domestik.
Pelemahan juga sejalan dengan koreksi di pasar saham Asia. Koreksi dikaitkan dengan antisipasi pasar atas testimoni bank sentral Amerika, The Fed, di depan Kongres Amerika terkait dengan kebijakan regulasi perbankan dan potensi kenaikan tingkat bunga. Pasalnya, Trump berencana memotong pajak korporasi tahun ini.
Sedangkan dari Cina, pasar mulai mengantisipasi konsekuensi naiknya inflasi dan indeks harga tingkat produsen (PPI) Januari 2017. Indeks PPI Cina Januari 2017 naik ke 6,9 persen (yoy). Jumlahnya di atas perkiraan sebesar 6,3 persen dan bulan sebelumnya 5,5 persen.
Simak: Transportasi Online Adu Promo pada Hari Pencoblosan Pilkada
Inflasi Januari 2017 di Cina mencapai 2,5 persen (yoy). Jumlahnya di atas estimasi 2,4 persen dan bulan sebelumnya 2,1 persen. Kenaikan inflasi di Cina dikhawatirkan memicu negara tersebut menerapkan kebijakan uang ketat.
VINDRY FLORENTIN