TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) diprediksi akan mempertahankan suku bunga acuan 7 days repo rate (7DRR), sebagai keputusan dari Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang dilakukan selama dua hari ini, 14-15 Desember. Hasil rapat itu akan diumumkan kepada publik sore nanti.
Keputusan BI terkait 7DRR akan sangat dipengaruhi oleh hasil rapat Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed), tadi malam, yang memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan (Fed Funds Rate) sebesar 0,25 basis poin ke rentang 0,5-0,75 persen.
"Kenaikan Fed Funds Rate yang lebih agresif bisa meminta kenaikan 7DRR BI lebih dini, terutama jika inflasi domestik melebihi ekspektasi," ujar Analis Samuel Sekuritas, Rangga Cipta, dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 15 Desember 2016.
Namun, Rangga memperkirakan dalam RDG BI hari ini suku bunga 7DRR akan tetap dipertahankan di level 4,75 persen. "Ini sejalan dengan prioritas stabilitas rupiah yang diutamakan dari dukungan ke pertumbuhan," katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh Ekonom dari Bank Permata, Josua Pardede yang memprediksi BI akan tetap menahan suku bunga 7DRR pada RDG hari ini. Dia mengatakan tekanan pada rupiah cenderung mereda dan pasar keuangan serta arus modal yang masuk memang cenderung positif dalam beberapa waktu terakhir.
"Tingkat suku bunga acuan saat ini masih konsisten dengan tujuan BI u menjangkar inflasi pada tahun depan yang diperkirakan meningkat karena kenaikan harga yang diatur pemerintah," katanya.
Selain itu, menurut Josua ketidakpastian kebijakan ekonomi AS juga masih akan berlangsung hingga presiden terpilih Donald Trump dilantik dan memulai pemerintahannya pada awal tahun depan. "Dengan demikian, ruang pelonggaran kebijakan moneter cenderung terbatas dalam jangka pendek ini."
GHOIDA RAHMAH