Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rush Money Jadi Viral di Medsos, Ini Penjelasan BCA  

image-gnews
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja (tengah) saat paparan kinerja Kuartal III 2016 di Jakarta, 26 Oktober 2016. Bank BCA berhasil meningkatkan laba bersih sebesar 13,2 persen menjadi Rp15,1 triliun dari Rp13,4 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. TEMPO/Amston Probel
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja (tengah) saat paparan kinerja Kuartal III 2016 di Jakarta, 26 Oktober 2016. Bank BCA berhasil meningkatkan laba bersih sebesar 13,2 persen menjadi Rp15,1 triliun dari Rp13,4 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. TEMPO/Amston Probel
Iklan

TEMPO.COJakarta - Penarikan uang besar-besaran di sejumlah bank menjadi viral di media sosial. Sejumlah akun di Facebook mengunggah foto-foto antrean orang yang diklaim sedang menarik dananya di sejumlah bank nasional, di antaranya BCA. Dalam foto-foto yang beredar, rush money atau penarikan uang besar-besaran itu dilakukan di BCA cabang Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan.

Namun rumor itu dibantah Direktur PT Bank Central Asia Tbk Henry Koenaifi. Ia mengklaim aksi penarikan uang besar-besaran atau rush money itu tidak terjadi. "Pondok Indah Mall 2 kan pusat perbelanjaan, memang sering ramai. Tidak ada (rush money). Baru cek ke kantor cabang Pondok Indah, semua normal dan sudah tutup operasional," kata Henry saat dihubungi Tempo, Selasa, 22 November 2016. 

Baca: Menkeu: Isu Rush Money Sangat Mengganggu

Dalam foto yang beredar di media sosial sore ini, terdapat antrean yang mengular di depan kantor cabang BCA dan Bank Mandiri di PIM 2. Menurut informasi yang beredar, antrean itu merupakan antrean aksi rush money.

Menurut Henry, foto tersebut merupakan foto saat akhir pekan menjelang Idul Fitri lalu. Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kartika Wirjoatmodjo sependapat dengan Henry. "Sepertinya itu antrean sebelum libur Lebaran."

Isu rush money menggelinding setelah aksi demo 4 November 2016. Ajakan menarik uang dari bank-bank nasional dan memindahkannya ke bank syariah pada 25 November 2016 marak beredar di jejaring sosial. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Isu Rush Money Hoax, Tito: Polisi Akan Tangkap Penyebarnya 

Hal ini membuat geram pemerintah. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta agar penghasut rush money diusut tuntas. Sri Mulyani mengatakan penarikan uang massal tidak akan menguntungkan masyarakat. “Terutama masyarakat kecil,” ujarnya di Aula Dhanapala, Jakarta, Selasa, 22 November 2016.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian bahkan mengancam akan menangkap penyebar hoax ajakan rush money. Melalui unit cyber, polisi akan mencari dalang penyebar ajakan ini. 

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

1 hari lalu

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

BCA menggelar rangkaian Appreciation Day Sekolah Bakti BCA bertema "Building Better Future: Nurturing Dreams, Growing Leaders


10 Cara Mengatasi M-Banking BCA Error, Salah Satunya Restart HP

1 hari lalu

Cara transfer BCA ke OVO ada 3 cara, Bisa  melalui BCA Mobile, KlikBCA, dan mesin ATM BCA. Simak langkah-langkahnya berikut ini. Foto: BCA
10 Cara Mengatasi M-Banking BCA Error, Salah Satunya Restart HP

Berikut ini cara mengatasi M-Banking BCA error yang tidak bisa diakses di ponsel Android maupun iOS Apple. Bisa dengan menguninstall hingga hapus cach


Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersiap memberikan keterangan pers hasil Rapat Dewan Gubernur tambahan di kantor pusat BI, Jakarta, 30 Mei 2018. Bank Indonesia memutuskan kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7-days repo rate 25 basis poin menjadi 4,75 persen untuk mengantisipasi risiko eksternal terutama kenaikan suku bunga acuan kedua The Fed pada 13 Juni mendatang. TEMPO/Tony Hartawan
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.


Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

4 hari lalu

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia. TEMPO/Adinda Jasmine
Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.


Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Ilustrasi Kredit Perbankan. shutterstock.com
Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.


Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

5 hari lalu

Ilustrasi uang rupiah. Shutterstock
Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.


BCA Luncurkan Bukti Bakti BCA, Nicholas Saputra Menjadi Duta

8 hari lalu

PT BCA meluncurkan kampanye Bukti Bakti BCA sekaligus mengumumkan penunjukan aktor Nicholas Saputra sebagai dutanya pada Rabu, 24 April 2024 di Hutan Kota by Plataran, Jakarta Pusat. Tempo/Annisa Febiola
BCA Luncurkan Bukti Bakti BCA, Nicholas Saputra Menjadi Duta

PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) meluncurkan Bukti Bakti BCA untuk program sosial dan lingkungan. Nicholas Saputra menjadi duta.


Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

10 hari lalu

Suasana BCA Singapore Airlines Travel Fair Jakarta 2024 pada hari terakhir, Ahad, 25 Februari 2024 di Main Atrium, Gandaria City Mall, Jakarta Selatan. Gelaran ini menghadirkan promo tiket liburan murah ke sejumlah destinasi. TEMPO/Defara Dhanya
Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

Laba bank BCA mencapai Rp 12,9 triliun pada kuartal pertama 2024. Ada sejumlah kredit restrukturisasi yang mulai berangsur normal.


Total Kredit BCA Tembus Rp 835,7 T per Kuartal Pertama, Tumbuh di atas Industri

10 hari lalu

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja (tengah), bersama Direktur BCA Antonius Widodo (ketiga kanan), EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn (kedua kanan), Presiden Direktur PT Mustika Ratu Tbk Bingar Egidius Situmorang (ketiga kiri), Direktur PT Mustika Ratu Tbk Jodi Andrea (kedua kanan), Head of Promotion PT Mustika Ratu Tbk Tetty Sri Nurhayati (kanan) dan SVP Corporate Communication BCA Susanti Nurmalawati (kanan) dalam acara Kunjungan Finalis Puteri Indonesia di Menara BCA pada Selasa 5 Maret 2024/BCA.
Total Kredit BCA Tembus Rp 835,7 T per Kuartal Pertama, Tumbuh di atas Industri

BCA dan entitas anak membukukan kenaikan total kredit sebesar 17,1 persen secara tahunan menjadi Rp 835,7 triliun para kuartal I 2024.


Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

11 hari lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

Kepala Ekonom BCA David Sumual merespons pelemahan rupiah. Ia menilai depresiasi rupiah karena ketegangan konflik geopolitik di Timur Tengah.