TEMPO.CO, Rotterdam - Den Haag - Perusahaan multinasional asal Belanda seperti Unilever, Phillips, Friesland Campina, Van Oord dan lain-lain sudah tidak asing lagi di Indonesia. Kehadiran perusahaan-perusahaan multinasional tersebut sejak lama melambangkan hubungan yang telah terjalin erat antara Indonesia dan Belanda di bidang ekonomi.
“Namun demikian, kerja sama investasi dan perdagangan antara usaha kecil dan menengah (UKM) Indonesia dan Belanda perlu terus didorong sebagai salah satu kunci untuk menjamin pertumbuhan positif hubungan ekonomi kedua negara secara berkelanjutan,” kata Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja, di hadapan lebih dari 90 peserta seminar bisnis “Rediscover Indonesia” di Wings Hotel kota Rotterdam, Belanda, pada 22 September 2016.
Dalam seminar yang diselenggarakan Kedutaan Besar RI Den Haag bekerja sama Perwakilan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di London dan dengan Yayasan Indo Business Club, Puja bahwa 2016 adalah tahun yang istimewa bagi hubungan bilateral kedua negara.
Hal ini ditandai dengan kunjungan Presiden RI Joko Widodo pada April 2016. Sebaliknya Perdana Menteri Mark Rutte direncanakan berkunjung ke Indonesia pada November 2016.
Kedekatan hubungan bilateral ini juga tercermin pada hubungan ekonomi kedua negara. pada 2015, Belanda merupakan mitra perdagangan terbesar kedua di Uni Eropa bagi Indonesia dengan nilai US$ 4,2 miliar serta sumber investasi terbesar bagi Indonesia dari Eropa dengan nilai US$ 1,3 miliar.
Kunjungan wisatawan Belanda ke Indonesia juga terus bertumbuh dan mencapai 166.000 kunjungan pada 2015. Durasi rata-rata kunjungan wisatawan Belanda melebihi rata-rata durasi wisatawan mancanegara. Belanja wisatawan per kunjungan rata-rata US$ 1.800
“Indonesia menawarkan kesempatan emas bagi investor dan pebisnis Belanda, sebaliknya pebisnis Indonesia juga mitra Belanda untuk transfer teknologi dan membuka lebih luas akses produk Indonesia di Belanda dan Eropa,” demikian rilis KBRI Den Haag yang diterima Tempo, Jumat, 23 September 2016.
Kepala Perwakilan BKPM di London, Nurul Ichwan mengatakan bahwa ditengah kelesuan ekonomi Eropa, “Rediscover Indonesia” berpotensi merevitalisasi hubungan ekonomi dengan Indonesia.
Frans Kortekaas dari lembaga bantuan kepada wirausahawan yang ingin mengembangkan bisnisnya ke luar Belanda, termasuk Indonesia (RVO) menawarkan bantuan bagi warausahawan dan UKM Belanda yang akan mengembangkan kerjasama usaha dengan Indonesia, melalui layanan konsultasi, penyelenggaraan misi dagang dan skema bantuan pinjaman.
Marc Hauwert dari Kementerian Luar Negeri Belanda menyampaikan rencana Belanda untuk mengirimkan delegasi bisnis mendampingi kunjungan PM Belanda, Mark Rutte, yang dijadwalkan pada akhir November 2016.
Beberapa pengusaha Belanda yang memiliki pengalaman berbisnis dengan Indonesia juga hadir sebagai pembicara.
Menurut Andrei Marentek, Koordinator Fungsi Ekonomi KBRI Den Haag, seminar bisnis yang berlangsung selama dua jam tersebut diikuti dengan penuh antusiasme oleh para peserta. Para peserta kemudian menikmati jamuan makan malam dengan menu khas Indonesia serta networking drinks sambil melanjutkan pembicaraan mengenai ketertarikan mereka untuk berbisnis dengan Indonesia.
NATALIA SANTI