TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Roslan Roeslani mengkritik ketahanan energi nasional yang masih dalam kondisi harus terus diawasi. Salah satu indikasinya adalah ketersediaan stok bahan bakar minyak (BBM) nasional yang baru mencapai 20-25 hari saja.
Minimnya ketersediaan BBM dalam negeri terjadi akibat ketergantungan impor minyak mentah dan BBM. "Di mana tidak lagi sebanding dengan tingkat konsumsi nasional," kata Roslan dalam acara Forum Ketahanan Energi Nasional di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Kamis, 8 September 2016.
Dengan prediksi konsumsi energi yang akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dunia, menurut Rosan, harus ada terobosan teknologi. "Karena itu, teknologi di sektor energi harus terus dikembangkan untuk mencapai ketersediaan energi," ujarnya.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Haryadi Sukamdani menuturkan konsumsi yang tidak sebanding dengan produksi secara alamiah akan menimbulkan persoalan harga dan ketersediaan suatu barang, tak terkecuali energi. "Ketidakseimbangan antara kebutuhan dan ketersediaan energi akan menjadi ancaman bagi perekonomian," katanya.
Hal penting lain, menurut Haryadi, adalah ketersediaan listrik. Listrik menjadi syarat utama bagi investor untuk menanamkan modalnya di daerah. Karena itu, program 35 ribu megawatt yang direncanakan Jokowi penting mendapat perhatian khusus. "Namun memang bukan persoalan mudah," ucapnya. Padahal ketersediaan energi listrik mempunyai peran penting dalam pengembangan sektor industri.
Terkait dengan hal tersebut, Ketua Keluarga Alumni Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Agum Gumelar mengungkapkan pentingnya pengembangan energi nonfosil atau dikenal sebagai energi baru terbarukan. Dalam satu dekade terakhir, sektor energi ini sudah mendapat perhatian cukup serius. "Harus ada solusi untuk menangani berbagai tantangan dalam pencapaian ketahanan energi," ujarnya.
Dalam industri minyak dan gas bumi, mineral, dan batu bara, misalnya, energi baru terbarukan akhirnya menjadi salah satu modal untuk mewujudkan ketahanan energi nasional. Ketahanan energi nasional itulah yang akan menjadi salah satu bentuk ketahanan bangsa.
ODELIA SINAGA