TEMPO.CO, Jakarta - AVP Corporate Communication PT Jasa Marga Dwimawan Heru Santoso mengatakan ada empat langkah yang akan dilakukan pihaknya, dalam mengantisipasi kemacetan lalu lintas di masa arus balik mudik Lebaran tahun ini. Ia mengatakan antisipasi ini dilakukan setelah berkaca dari apa yang terjadi pada arus mudik kemarin.
“Ada beberapa pengaturan untuk kepentingan bersama,” kata pria yang akrab disapa Heru kepada Tempo, saat ditemui di kantor Jasa Marga Traffic Information Centre, Cililitan, Jakarta Timur, Sabtu, 9 Juli 2016.
Heru melanjutkan, langkah pertama adalah melakukan rekayasa lalu lintas. Langkah ini diambil agar tak ada penumpukan kendaraan di suatu titik tertentu. Titik yang menjadi fokus rekayasa lalu lintas adalah pada Kilometer 66 jalan tol Jakarta-Cikampek, karena di sana ada pertemuan dua arus, yaitu arus Jakarta-Cikampek dan dari arah Purbaleunyi.
Langkah kedua adalah melakukan contra flow di tiga lokasi, yaitu Kilometer 68-61, kemudian Kilometer 53-50, dan Kilometer 44-39. Contra flow di titik-titik itu dilakukan untuk menghindari kepadatan di rest area, di mana rest area itu terletak di Kilometer 42, 52, dan 62.
Untuk penanganan kepadatan di rest area, Heru juga mengungkapkan bahwa pihaknya akan mencoba mengalihkan kendaraan-kendaraan di rest area. Ia mencontohkan, jika ada kepadatan di rest area 62, maka akan dialihkan di rest area 52. “Karena rest area itu kan meski sudah padat, suka ada orang yang tetap ingin masuk,” ujar Heru.
Upaya ketiga adalah mengalihkan kendaraan yang akan masuk ke gerbang Cikarang Utama, agar keluar di gerbang jalan tol Cikarang Barat 2, berputar balik, dan masuk jalan tol lagi di Cikarang Barat 4. Hal ini bisa dilakukan para pemudik tanpa dikenakan biaya tambahan. “Ikutin petugas saja, ada rambu-rambunya jelas,” ucap Heru.
Langkah terakhir adalah menyiapkan petugas untuk menjemput uang para pengendara dan menukarkannya dengan uang pas. Namun ini akan dilakukan dengan kondisi yang sudah sangat padat di jalur-jalur jalan tol. Ini dilakukan untuk mempercepat transaksi di gerbang jalan tol, meski Heru tetap mengimbau transaksi menggunakan e-toll. “Ada diskon bagi pengguna e-toll sebesar 20 persen.”
DIKO OKTARA