TEMPO.CO, Kourou - Satelit milik PT Bank Rakyat Indonesia (persero) atau BRIsat bersiap untuk mengangkasa, Sabtu 18 Juni 2016 pukul 17.45 di Kourou, Guyana Prancis. Menurut Kepala Eksekutif Arianespace, Stephane Israel, kondisi cuaca di lokasi peluncuran saat ini cukup mendukung. "Kami siap, semoga rencana peluncuran kali ini berhasil," kata dia di lounge VIP Guiana Space Centre Kourou.
Saat ini, kata Israel, kondisi angin di sekitar Kourou cukup kondusif. Begitu pula dengan parameter lainnya. Namun rencana peluncuran BRIsat agak mundur dari semula, yakni dari 17.30. Israel tidak menjelaskan alasan pengunduran waktu peluncuran. Dia hanya mengatakan rentang momen peluncuran berlangsung dari 17.45 hingga 18.40 waktu Kourou. Berdasarkan pantauan Tempo, jam hitung mundur waktu peluncuran masih berjalan dan Direktur Utama BRI, Asmawi Syam, sudah berada di ruang VIP.
Sehari sebelumnya, peluncuran BRIsat tertunda, menyusul gangguan cuaca yang terjadi di Guiana Space Centre. Israel, mengumumkan penundaan peluncuran berlangsung selama satu hari. Menurut Israel, saat itu kondisi angin tidak mendukung parameter peluncuran roket. Saat ini, roket Ariane 5 beserta satelit BRIsat siaga di landasan peluncuran.
BRIsat, yang menelan investasi Rp 3,375 triliun, akan mengorbit di langit Papua menggantikan satelit milik Indosat, yang sudah kedaluwarsa. BRI mengklaim BRIsat bisa meminimalkan gangguan jaringan pada 11 ribu kantor cabangnya. Sebanyak 53 karyawan didapuk menjadi operator satelit buatan Space System Loral Amerika Serikat ini.
FERY FIRMANSYAH