TEMPO.CO, Surabaya - Direktur PT PAL Indonesia M. Firmansyah mengatakan kapal perang pesanan Departemen Pertahanan Filipina termasuk jenis Strategic Sealift Vessel (SSV)-1. Kapal itu dibuat oleh PT PAL selama dua tahun.
"Kami buat pada 2014 dan selesai pada 2 Mei 2016," kata M. Firmansyah saat pelepasan kapal perang pesanan Filipina, Ahad, 8 Mei 2016.
Kapal perang jenis SSV-1 diberi nama Tarlac. Tarlac merupakan nama provinsi kelahiran Presiden Filipina saat itu, Benigno Simeon Aquino.
"Pemberian nama itu sesuai keinginan Filipina," ucap Firmansyah.
Kapal perang SSV mampu mengangkut 500 personel pasukan militer dan awak kapal sebanyak 120 orang. SSV juga mampu membawa dua helikopter dan mengangkut kapal landing craft utility (LCU) serta sejumlah tank perang hingga truk militer.
Kapal SSV-1 merupakan pengembangan kapal pengangkut Landing Platform Dock (LPD). Kapal ini didesain dengan panjang 123 meter, lebar 21,8 meter, dan kecepatan 16 knot, dengan ketahanan berlayar selama 30 hari di laut lepas. "Sangat tangguh di laut," ujar Firmansyah.
Menurut Direktur Desain dan Teknologi PT PAL Indonesia Saiful Anwar, kapal itu telah lulus uji dengan standar internasional soal ketahanan kapal, stabilitas, hingga tingkat fibrasi teknois kebisingan. "Kapal ini tak mudah dideteksi sonar kapal selam," tuturnya.
Kapal tersebut, kata Saiful, bisa digunakan untuk operasi militer dan nonmiliter. Daya tampung kapal yang dapat memuat pasukan dan beberapa kendaraan perang, seperti truk militer dan tank, memungkinkan kapal perang itu menjalankan sebuah operasi militer. "Di bagian depan kapal kami juga dilengkapi sebuah meriam untuk pertahanan kapal," ujarnya.
Kapal SSV-1 BRP Tarlac (LD-601) itu sore ini akan berlayar ke Filipina untuk diserahkan langsung ke Angkatan Laut Filipina. Dalam acara pelepasan kapal perang pesanan Filipina tersebut, turut hadir Wakil Presiden Jusuf Kalla, Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Wardana, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi, Menteri Perindustrian Saleh Husin, dan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Ade Supandi.
EDWIN FAJERIAL