Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

INDEF: Pertumbuhan Ekonomi Bisa Turun 1,4 persen

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Para ekonom Institute for Development of Economic & Finance (INDEF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan turun 1,4 persen jika perang antara Amerika Serikat dan Irak berlangsung lebih dari enam bulan. Menurut Direktur INDEF Iman Sugema di Jakarta, Senin (24/3), hal ini disebabkan nilai invetasi domestik menurun hingga 4,8 persen akibat naiknya suku bunga internasional. Indef menyodorkan tiga skenario untuk memperkirakan pengaruh perang AS-Irak ini terhadap ekonomi global dan dalam negeri ini. Jika perang terjadi dalam waktu singkat, dipastikan tak ada dampak yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia. "Pertumbuhan ekonomi hanya akan turun 0,01 persen saja," kata Iman. Tetapi, jika perang berlangsung sekitar enam bulan, ekonomi Indonesia akan turun hingga 0,43 persen, karena ketidakpastian nilai tukar rupiah dan menurunnya investasi ke dalam negeri. Perang yang berlarut-larut, kata Iman, bisa menyebabkan resesi ekonomi di tingkat dunia. Nilai mata uang dolar, euro, dan yen akan meningkat. Ketidakpastian distribusi minyak akan mengakibatkan kenaikan harga minyak mintah. Pemerintah Amerika Serikat pun, jelas Iman, terpaksa akan mengeluarkan surat utang berjangka panjang (treausry bond) yang akan mendongkrak suku bunga internasional sehingga akan menurunkan tingkat investasi. Jika perang terjadi dalam waktu delapan minggu, kata Iman, penerimaan ekspor akan turun sebesar 0,31 persen. Tapi, penerimaan ekspor akan makin turun hingga 3,48 persen jika perang berlangsung sekitar enam bulan. Nilai itu makin bertambah menjadi 49,7 persen jika berlangsung lebih dari itu dan Irak memenangkannya. Karena itu, ekonom senior Indef Drajad H Wibowo menyarankan agar pemerintah menyiapkan paket kompensasi jika terjadi anjloknya permintaan barang dari luar negeri. Misalnya, kata Drajad, pemerintah memangkas jalur birokrasi di pelabuhan untuk mengurangi biaya bongkar muat barang karena jatuhnya harga komoditi. "Jika ini dilakukan, akan besar sekali pengaruhnya meski ekspor terganggu," katanya. Drajad juga mengimbau agar pemerintah menjaga daya serap pasar domestik bagi komoditas ekspor. Selain itu, Drajad juga menyarankan agar pemerintah mengalokasikan dana fiskal untuk mengantisipasi dampak kejatuhan harga paska perang Irak. Ia memprediksikan jika ekonomi Indonesia tidak terlalu terpengaruh perang, Bank Indonesia harus menjaga agar nilai tukar rupiah bertahan dalam kisaran Rp 8.600 - 9.400 per dolar. Karena, katanya, jika nilai dolar sudah lebih dari Rp 9.400 nilainya sulit untuk dikontrol dan akan bergerak sangat cepat. "Bank Indonesia harus mengintervensi dolar lebih kuat lagi," ia menyarankan. Saat ini nilai tukar rupiah masih Rp 8.930 per dolar. Ia khawatir dampak perang akan makin membuka peluang meningkatnya penyelundupan barang ke dalam negeri. "Indonesia ini kan pasar paling bagus untuk barang selundupan," katanya. Namun, untuk menangkal barang selundupan itu, kata Drajad, tidak dilakukan oleh pemerintah pusat saja, namun pemerintah daerah juga harus ikut meningkatkan pengawasan pantai-pantainya. Bagja Hidayat --- TNR
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

6 menit lalu

Pesawat siluman pengebom B-21 Raider Amerika Serikat yang dapat dipersenjatai dengan senjata nuklir, lepas landas untuk pertama kali di lokasi Northrop Grumman di Pabrik Angkatan Udara 42, di Palmdale, California, AS, 10 November 2023. REUTERS/David Swanson
Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional


4 Tips Atasi Masalah Kantung Mata

17 menit lalu

Ilustrasi wanita menunjukkan kantung mata. Freepik.com/@8photo
4 Tips Atasi Masalah Kantung Mata

Kantung mata dapat disebabkan oleh faktor seperti penuaan, genetika, alergi, asap rokok, diet yang buruk, atau konsumsi garam yang berlebihan.


Dikepung Bencana, Garut Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana

20 menit lalu

Engkos (52) menunjukan terpal penutup dinding rumahnya yang jebol terdampak gempa Garut magnitudo 6,5 di Kampung Citatah, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 28 April 2024. BNPB melansir data 110 rumah rusak terdampak gempa di beberapa kota kabupaten. TEMPO/Prima Mulia
Dikepung Bencana, Garut Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana

Akibat dikepung bencana, Kabupaten Garut Jawa Barat, tetapkan status Tanggap Darurat Bencana. Selain gempa bumi 6,2 Magnitudo yang baru terjadi kemarin, daerah ini juga tengah dilanda bencana pergerakan tanah. Tiga warga diantaranya tertimbun longsor dan 48 Kepala Keluarga mengungsi.


Ricky Soebagdja Minta Tim Bulu Tangkis Piala Thomas dan Piala Uber Tak Lengah Hadapi Laga Kedua

21 menit lalu

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PP PBSI Ricky Soebagdja saat berangkat menuju Prancis bersama tim bulu tangkis Indonesia pada Rabu (28/2/2024). (ANTARA/HO/PP PBSI).
Ricky Soebagdja Minta Tim Bulu Tangkis Piala Thomas dan Piala Uber Tak Lengah Hadapi Laga Kedua

Ricky Soebagdja mengingatkan para pemain tidak lengah pada laga Piala Thomas dan Piala Uber 2024. Tim putra hadapi Thailand, tim putri hadapi Uganda.


Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

26 menit lalu

Anies Baswedan saat menghadiri acara Syawalan HMI MPO di Yogyakarta, Ahad, 28 April 2024. Foto: Dok. Istimewa.
Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

Anies Baswedan membeberkan rencananya setelah gugatan kubunya ditolak Mahkamah Konstitusi.


Imbauan BNPB untuk Warga Terdampak Gempa Garut

33 menit lalu

Peta pusat gempa bumi kekuatan Magnitudo 6,5 yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024, pukul 23.29 WIB. ANTARA/HO/BMKG
Imbauan BNPB untuk Warga Terdampak Gempa Garut

Gempa dengan magnitudo 6,2 mengguncang wilayah Jawa Barat pada Sabtu malam, 27 April 2024 pada sekitar jam 23.29 WIB. Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB memberi imbauan kepada warga yang terdampak gempa tersebut.


Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

36 menit lalu

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova berbicara saat konferensi pers di Moskow, Rusia, 4 April 2023. REUTERS/Maxim Shemetov
Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita


Putusan Bermasalah Mahkamah Konstitusi di Sengketa Pilpres

36 menit lalu

Hanya tiga hakim MK, dari delapan, yang menyatakan terbukti kecurangan pemilu.
Putusan Bermasalah Mahkamah Konstitusi di Sengketa Pilpres

Putusan Mahkamah Konstitusi menyebutkan gugatan kecurangan Pemilu di sengketa pilpres tidak terbukti.


Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

39 menit lalu

Eagle's Nest SkyWalk di Langkawi, Malaysia, skywalk terpanjang di dunia. Instagram.com/@langkawiskycab
Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk


BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

48 menit lalu

Pemandangan gedung bertingkat di antara kawasan Sudirman Thamrin, Jakarta, Selasa, 21 November 2023. Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga 2023 tercatat 4,94 persen year on year (yoy). Angka tersebut turun dari kuartal sebelumnya mencapai 5,17 persen yoy, atau lebih rendah dari yang diperkirakan. TEMPO/Tony Hartawan
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.