TEMPO.CO, Jakarta - Mandiri Sekuritas mampu menjaga konsistensi dua lini bisnis utamanya hingga saat ini. Berdasarkan data Bloomberg League Table, Mandiri Sekuritas sukses mempertahankan dominasinya sebagai salah satu investment bank (bank investasi) terbesar di Indonesia dengan nilai penjaminan transaksi saham dan obligasi lebih dari Rp 12,9 triliun serta menempati pangsa pasar penjaminan emisi obligasi dan saham masing-masing 9,2 persen dan 12,6 persen.
“Mandiri Sekuritas mampu menjaga konsistensi dua lini bisnis utamanya di tengah stagnasi ekonomi yang berpengaruh pada industri pasar modal Indonesia,” kata Direktur Utama Mandiri Sekuritas Abiprayadi Riyanto dalam keterangan tertulis, Jumat, 11 Desember 2015.
Abiprayadi menjelaskan, salah satu strategi yang dilakukan adalah memperkuat sinergi dengan Bank Mandiri. Selain itu, untuk memaksimalkan peluang-peluang yang ada, baik dalam bisnis penjaminan emisi surat utang maupun saham, jasa penasihat keuangan dan distribusi produk-produk capital market.
Dalam kurun waktu sebelas bulan, Mandiri Sekuritas berhasil menyelesaikan penawaran obligasi dan saham dengan total nilai emisi Rp 66,3 triliun, terdiri atas 17 penerbitan obligasi senilai Rp 29,4 triliun dan enam transaksi penawaran saham dengan nilai total Rp 36,9 triliun. Mandiri Sekuritas juga sukses menyelesaikan sejumlah transaksi besar dari berbagai industri, seperti obligasi Telkom senilai Rp 7 triliun dan transaksi right issue HM Sampoerna sebesar Rp 20,8 triliun.
“Mandiri Sekuritas terus menjaga kepercayaan klien dengan menyelesaikan lebih dari 40 jasa penasihat keuangan dari berbagai perusahaan terkemuka. Pencapaian ini meningkat dari 35 deal yang diamanatkan kepada perusahaan pada 2014,” ujarnya.
Abiprayadi menuturkan dinamika di industri pasar modal tentu akan menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan untuk menjaga pertumbuhan bisnisnya dari tahun ke tahun. Mandiri Sekuritas tetap optimis dapat melanjutkan kinerja positif pada 2016 dengan meraih 75 ribu nasabah dan nilai transaksi rata-rata Rp 550 miliar per hari. “Dari sisi investment banking, kami menargetkan meraih penjaminan emisi sebanyak 7 equity dan 19 surat utang senilai total Rp 11-12 triliun,” katanya.
ARIEF HIDAYAT
