TEMPO.CO, Samarinda - Perlambatan ekonomi nasional memberi dampak hingga ke daerah, khususnya Kalimantan Timur. Hingga kini, sudah 633 perusahaan yang memutus hubungan kerja (PHK) 11.471 buruhnya. "Saya berharap tak ada PHK lagi," kata Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak dalam jumpa wartawan di kantornya, Jumat, 30 Oktober 2015.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik yang diterima Awang, hingga September 2015 pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur tergolong lambat, yakni 1,5 persen. Sedangkan inflasi Kalimantan Timur hingga pekan ketiga Oktober mencapai 7,3 persen. "Memang lambat ekonomi Kaltim," katanya.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kalimantan Timur, Usriansyah, menyatakan perusahaan tambang batu bara menyumbang angka PHK terbesar. Usaha tambang memang saat ini sedang lesu akibat anjloknya permintaan di pasar dunia. "Sekitar 80 persen memang perusahaan tambang batu bara yang mem-PHK," ujarnya.
Agar tak ada lagi PHK di Kalimantan Timur, Usriansyah mengaku sudah mendekati semua pengusaha yang masih beroperasi di Kalimantan Timur. Dia mengaku terus mensosialisasi berbagai kemudahan usaha yang diberikan pemerintah agar tak ada lagi PHK.
FIRMAN HIDAYAT