Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BI Pastikan Aset Wakaf Tak Cuma untuk Makam dan Masjid

Editor

Elik Susanto

image-gnews
Mirza Adityaswara, Deputi Senior Bank Indonesia. TEMPO/Riyan Nofitra
Mirza Adityaswara, Deputi Senior Bank Indonesia. TEMPO/Riyan Nofitra
Iklan

TEMPO.CO, Surabaya - Perkembangan ekonomi dan keuangan syariah mendapat perhatian dari Bank Indonesia. Dalam Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2015 kali ini, BI mendorong optimalisasi aset wakaf.

“Aset wakaf yang besar memberikan peluang pada sektor keuangan Islam yang dimanifestasikan ke dalam berbagai bentuk manfaat,” kata Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara kepada wartawan saat jumpa pers di Hotel JW Marriott Surabaya, Rabu, 28 Oktober 2015.

Mirza mengakui, untuk mengembangkan sektor wakaf, diperlukan pendekatan inovatif. Ia berharap perannya terhadap negara lebih tinggi. Di sisi lain, masyarakat masih menginterpretasikan wakaf secara tradisional dan kurang memanfaatkannya untuk kegiatan produktif. “Saat ini wakaf baru sebatas untuk lahan makam dan masjid.”

Padahal, dengan utilisasi wakaf yang lebih tinggi, kontribusinya terhadap ekonomi secara menyeluruh akan lebih bagus. Undang-undang mengenai wakaf dan peraturan pemerintah mengenai wakaf juga sudah ada. “Maka diharapkan peran wakaf makin meningkat, terutama yang disumbang oleh masyarakat lapis bawah,” ujar Mirza.

Pemanfaatan aset wakaf yang baik juga dapat menjadi asset-based financing dan bisa dipakai untuk menerbitkan sukuk. Hal itu seiring dengan subsektor pasar modal syariah yang juga tumbuh dan ditandai dengan meningkatnya pembelian sukuk tiap tahun. Sukuk ini, kata dia, bermanfaat untuk meningkatkan investasi.

“Korporasi salah satunya dipelopori BUMN Garuda yang sudah menerbitkan sukuk US$ 2 miliar. Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) memang didominasi pemerintah meskipun banyak jenisnya,” tutur Mirza. Ia menyebutkan Malaysia dan UEA termasuk contoh yang pangsa pasar sukuknya tinggi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski begitu, perekonomian global yang lesu ikut berdampak pada pasar ekonomi syariah. Mirza mengakui bank konvensional dan syariah sama-sama tumbuh cepat saat ekonomi booming. “Pangsa pasar atau share kue syariah saat ini di bawah 5 persen. Ketika ekonomi melambat, syariah juga melambat. Ketika ekonomi global meningkat, diharapkan makin tinggi juga penetrasi syariah.”

Dengan semakin tingginya penetrasi ekonomi syariah, apalagi bisa dipakai oleh nonmuslim, diharapkan share bisa bertambah. “Di sini, sukuk bisa jadi sumber untuk penyaluran kredit oleh bank. Sukuk korporasi memang masih sangat sedikit. Padahal, jika wakaf digabung dengan sukuk, bisa menjadi modal untuk investasi,” ucapnya.

Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2015 yang kedua kalinya ini diselenggarakan di Surabaya pada 27 Oktober-1 November 2015. Pembukaan disaksikan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro; Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara; pemimpin Pondok Pesantren Tebuireng, Sholahuddin Wahid; Gubernur Jawa Timur Soekarwo; dan Wakil Gubernur Syaifullah Yusuf; beserta jajaran pejabat Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan.

ARTIKA RACHMI FARMITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

19 jam lalu

Surat Utang Negara adalah surat berharga berupa surat pengakuan utang yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh pemerintah. Berikut ulasannya. Foto: Canva
BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.


Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Sebuah truk melintas di antara peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat 18 Agustus 2023. Pemerintah merencanakan pendapatan negara sebesar Rp2.781,3 triliun, yang terdiri dari penerimaan perpajakan Rp2.307,9 triliun dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp473,0 triliun, serta hibah sebesar Rp0,4 triliun. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.


Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

2 hari lalu

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images
Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.


Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Rupiah ditutup melemah mendekati level Rp16.000 hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.


Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

2 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (ke tiga kiri) bersama Senior Deputi BI Destry Damayanti (ketiga kanan) dan jajaran Deputi BI (kiri-kanan) Aida S. Budiman, Doni Primanto Joewono, Juda Agung dan Filianingsih Hendarta saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2023. Suku bunga acuan atau BI 7 days reverse repo rate (BI7DRRR) naik menjadi 6 persen. Tempo/Tony Hartawan
Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.


IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

Pengunjung melihat layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 16 April 2024. Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG ambruk 2,15% ke posisi 7.130,27. Selang 12 menit setelah dibuka, IHSG berhasil memangkas koreksinya sedikit menjadi anjlok 2,06% menjadi 7.136,796. TEMPO/Tony Hartawan
IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.


Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

2 hari lalu

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.


Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

2 hari lalu

Alipay Wallet. REUTERS
Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.


Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

3 hari lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.


Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

3 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersama jajaran Deputi Bank Indonesia saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.