TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina Gas (Pertagas) memulai skema penjualan gas baru lewat jalur langsung kepada konsumen atau LNG to LNG (liquified natural gas). Perusahaan bakal mengembangkan skema ini untuk memenuhi kebutuhan gas sektor tambang, industri, kelistrikan, dan cool down services.
"Bisnis retail ini pertama kalinya dilakukan di Indonesia," ujar Direktur Teknik dan Komersial PT Pertagas Niaga Agus Sardjono di Jakarta, Selasa, 27 Oktober 2015.
Baca Juga:
Gas berasal dari Blok Mahakam yang dikelola Total E&P dan Inpex Corporation. LNG dialokasikan sebanyak 0,02 standar kargo dan diproses di LNG Plant milik PT Badak NGL.
Lalu, gas dikirim melalui pipa ke Plant 26 milik Pertagas di Bontang. Nantinya, LNG dimasukkan ke truk isotank kemudian diangkut langsung ke konsumen.
Agus mengemukakan, skema ini mempermudah pengembangan bisnis LNG. Sebab, pengirimannya ke konsumen tidak memerlukan infrastruktur pipa yang pembangunannya memakan waktu dan biaya.
Pertagas mengklaim proyek ini berhasil dilaksanakan dalam penyaluran gas ke Balcony Mall, pusat belanja di Balikpapan, Kalimantan Timur. Sampai saat ini, Pertagas menyalurkan LNG sebanyak 2.790 dalam proyek percontohan tersebut.
“Pilot project tersebut sukses dan kini berlanjut terus hingga saat ini,” ujar Agus.
ROBBY IRFANY