TEMPO.CO, Jakarta - Badan usaha milik negara yang tergabung dalam konsorsium PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) meneken pembentukan perusahaan penggarap kereta cepat dengan investor asal Cina. Selain membangun kereta cepat di Indonesia, perusahaan patungan bernama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) ini mengincar proyek serupa di luar negeri.
Komisaris PT PSBI Sahala Lumban Gaol mengatakan KCIC berpeluang mendapatkan proyek di luar negeri. “Perusahaan joint venture ini akan go international,” katanya seusai penandatanganan perjanjian di Hotel Pullman, Jumat, 16 Oktober 2015.
PSBI terdiri atas empat BUMN, yakni PT Wijaya Karya (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Jasa Marga (Persero), dan PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero). Menurut Sahala, perusahaan ini akan mengikuti tender di wilayah ASEAN atau di Timur Tengah. KCIC, kata dia, bisa membangun perlengkapan secara mandiri.
Direktur Utama PT Wijaya Karya Bintang Perbowo mengatakan konstruksi rel serta persinyalan kereta cepat ini akan dikerjakan perusahaan Indonesia. Sedangkan rolling stock atau kereta didatangkan dari Cina.
Rencananya, pembangunan jalur kereta cepat dimulai pada 9 November mendatang di area perkebunan Walini, Jawa Barat, milik PTPN VIII. Rel kereta sepanjang 150 kilometer akan melewati 8 stasiun, yakni Gambir, Manggarai, dan Halim di Jakarta; serta Karawang, Walini, Bandung Barat, Kopo, dan Gede Bage di Jawa Barat. Kereta dengan kecepatan 300 kilometer per jam ini ditargetkan beroperasi pada 2019.
ABDUL AZIS