TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menambah lokasi pencarian pesawat Aviastar dua titik dari semula, empat titik. Staf Khusus Menteri Perhubungan Hadi M. Juraid mengatakan dua titik tambahan tersebut berada di selatan pencarian lokasi sebelumnya. "Tambahannya ke selatan, ke bawah. Jadi total jumlah enam lokasi," katanya setelah acara diskusi di rumah makan Gado-Gado Boplo, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 3 Oktober 2015.
Hadi mengatakan pencarian pesawat yang hilang kontak tersebut fokus pada empat koordinat di Luwuk, Sulawesi Selatan. Lokasi tersebut memiliki jarak 24 mil dari Bandara Masamba. Sejak awal, tim membuat simulasi bahwa pesawat hilang kontak pada koordinat 14 mil laut dari Bandara Masamba.
Baca juga:
Polisi Tangkap Pengemudi Go-Jek yang Jadi Pengedar Narkoba
Amel Alvi dan Gaya Cadar Mendadak Lima Perempuan di Sidang
Dengan demikian, kemungkinan posisi hilang terjauh yang dapat dijangkau 20 mile laut. "Kami fokuskan 24 nautical mile dan 34 nautical mile," kata Hadi. Tim membagi area tersebut sebelumnya menjadi enam zona pencarian. Pencarian ini dilakukan tim SAR daerah bersama dengan Badan SAR Nasional, TNI, dan kepolisian.
Sebelumnya, Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI F. Henry Bambang Soelistyo mengatakan akan melakukan pencarian pesawat Aviastar yang hilang kontak pada Jumat, 2 Oktober 2015, di empat titik. "Kami melakukan pencarian berdasarkan empat titik dari awal Bandara Andi Jemma, last contact, sensor, dan sinyal telepon terakhir," kata Bambang.
Baca juga:
KASUS SALIM KANCIL: Soekarwo Jelaskan Status Tambang di Lumajang
Anggota DPR Siksa Pembantu: Ditendang, Dipukul Pakai Kaleng
Empat sektor tersebut, berdasarkan peta pencarian Basarnas, meliputi wilayah Kabupaten Tana Toraja, Kota Palopo, Kabupaten Enrekang, dan Kabupaten Luwu. Deputi Bidang Potensi SAR Basarnas Marsekal Muda Sudiko Handoyo membenarkan pencarian pesawat Avistar di empat titik tersebut.
Pesawat Aviastar rute Masamba-Makassar hilang kontak sejak Jumat siang, 2 Oktober 2015. Pesawat Aviastar itu membawa tujuh penumpang, terdiri atas lima penumpang dan dua balita. Sedangkan kru pesawat berjumlah tiga orang, yakni pilot, kopilot, dan teknisi.
Pesawat Twin Otter DHC6 berkapasitas 18 penumpang ini hilang setelah lepas landas dari Bandar Udara Andi Jemma pada pukul 14.25 Wita. Pukul 14.33 Wita, pilot melakukan kontak terakhir dengan petugas di darat dan hilang. Seharusnya pesawat mendarat di Bandar Udara Sultan Hasanuddin, Makassar, pada pukul 15.39 Wita.
ALI HIDAYAT