TEMPO.CO, Jakarta - Target penerimaan Rumah Sakit Umum Daerah Curup, yang saat ini sudah menjadi badan layanan umum daerah Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, naik menjadi Rp40 miliar.
"RSUD Curup, sebagai BLUD Kabupaten Rejanglebong, pada tahun ini ditargetkan menghimpun penerimaan sebesar Rp 40 miliar, lebih besar dibandingkan tahun 2014 yang hanya Rp 24 miliar," kata Direktur RSUD Curup atau BLUD Kabupaten Rejanglebong, Tanzilul Azhar, di Rejanglebong, Jumat, 26 September 2015.
Target penerimaan BLUD daerah itu, kata dia, hingga saat ini baru terealisasi berkisar 46 persen atau sekitar Rp 19 miliar dari target Rp 40 miliar. Dia pesimistis target pendapatan BLUD daerah itu bisa terpenuhi, mengingat tutup tahun tinggal beberapa bulan lagi.
Namun, kata Tanzilul, pihaknya terus mengupayakan realisasi penerimaan akan terus bertambah. Perubahan status RSUD Curup menjadi BLUD sudah berlangsung sejak 2013 dan telah menerapkan pengelolaan keuangan sendiri sejak 2014.
Perubahan status ini membuat penerimaan rumah sakit—yang sebelumnya disetor ke kas daerah—sebagai salah satu pendapatan asli daerah (PAD), tapi saat ini tidak disetor lagi dan langsung dikelola sendiri.
Tanzilul mengatakan tingginya target penerimaan BLUD setempat pada tahun ini hampir dua kali lipat dari target tahun sebelumnya, sehingga membuat pihaknya harus bekerja ekstra keras untuk dapat memenuhinya. Kendati diperkirakan target itu tidak akan terpenuhi, pihaknya tetap mengupayakan penambahan sehingga mendekati target.
RSUD Curup, kata dia, saat ini juga sudah menjadi salah satu rumah sakit rujukan di Provinsi Bengkulu terhitung sejak pertengahan 2015. Dengan demikian, RSUD Curup bisa menampung pasien dari kabupaten/kota di Bengkulu serta dari daerah lain di Provinsi Sumatera Selatan.
ANTARA