SWA.CO.ID, Jakarta - Kini, lebih banyak orang Indonesia mencari alternatif investasi sehubungan dengan kondisi ekonomi negara ini yang sedang dalam masa sulit, seperti inflasi dan peningkatan nilai tukar dollar. Hal ini menyebabkan investasi properti, terutama apartemen, masih dianggap berpotensi dan menjanjikan.
Managing Director Lamudi Indonesia, Mr. Steven Ghoos, mengatakan meskipun tantangan ekonomi semakin besar, namun orang masih tetap mencari cara untuk berinvestasi, dan hunian vertikal seperti apartemen serta kondominium menjadi lebih populer. “Karena jenis properti itu memiliki potensi besar untuk memberikan keuntungan,” imbuhnya.
Seperti investasi properti lain, lokasi merupakan salah satu pertimbangan utama yang menentukan nilai investasi. Portal properti online Lamudi telah merangkum poin–poin utama dari lokasi potensial ketika berinvestasi apartemen di DKI Jakarta.
Yang pertama adalah lokasi berdekatan dengan Central Bussines District/CBD (pusat bisnis). Kawasan segitiga emas Jakarta meliputi kawasan bisnis terkemuka termasuk Sudirman, Kuningan dan Thamrin. Area bermukim di sekitar CBD ini menawarkan kenyamanan bagi para profesional, karena mereka tidak perlu menghabiskan waktu berjam-jam ketika akan berangkat atau pulang kerja.
Cipinang, Jakarta Timur adalah salah satu wilayah yang ditargetkan untuk pengembangan hunian vertikal dengan poin penjualan utamanya adalah memiliki kemudahan akses ke pusat bisnis via Kampung Melayu – flyover Tanah Abang. Apartemen di wilayah tersebut dipasarkan mulai dari Rp 400 juta per unit. Namun, bagi yang memilih untuk tinggal lebih dekat dengan SCBD, mereka dapat menemukan apartemen superblock di Benhill dengan lokasi yang lebih strategis dan nilai investasi lebih tinggi.
Yang kedua akses jalan tol dan transportasi publik yang sistematis. Apartemen yang terletak di dekat jalan tol dalam kota atau lingkar luar, stasiun kereta api commuter line, dan halte bus Trans Jakarta sangat potensial untuk memberi keuntungan lebih besar. Kalibata dan Tebet misalnya, adalah daerah yang paling dicari untuk apartemen yang memiliki fitur dekat dengan stasiun kereta api commuter line. Harga apartemen disini rata-rata 29 juta/meter perseginya dan harga sewa tahunan 400 – 500 ribu / meter perseginya.
Ketiga, dekat dengan fasilitas pendidikan, kesehatan, dan pusat perbelanjaan. Tidak diragukan lagi bahwa setiap daerah pemukiman perlu memiliki sekolah dan rumah sakit terdekat. Bangunan apartemen di Karawaci dan Tangerang misalnya, fitur yang dimiliki adalah dekat dengan universitas, rumah sakit serta pusat perbelanjaan, dan itu terkenal sebagai poin penjualan utama mereka.