TEMPO Interaktif, Jakarta:Pendapatan dari bunga bersih naik dari 95,53 persen menjadi 442,14 persen
Bank Niaga Tbk. mencatat laju kenaikan laba bersih yang signifikan sebanyak 276,83 persen menjadi Rp212,6 miliar pada semester pertama tahun ini, dibandingkan periode yang sama tahun lalu. "Kenaikan ini terutama disebabkan kenaikan pendapatan bunga bersih," kata Peter B. Stock, direktur utama Bank Niaga Tbk., dalam jumpa pers Rabu (30/7).
Peter menjelaskan, pendapatan bunga bersih naik 95,53 persen menjadi 442,14 persen. Bunga bersih ini, lanjut dia, terutama berasal dari pendapatan bunga kredit sebesar 64,85 persen. Sementara pendapatan bunga dari obligasi pemerintah sebesar 28,14 persen, atau turun dari periode sama tahun lalu sebanyak 48,85 persen. Sementara, kontribusi pendapatan non-bunga sebesar Rp62,92 miliar atau naik 86,17 persen.
Pada saat yang sama, kata dia, perusahaan juga berhasil meningkatkan efisiensi dengan mengurangi rasio beban terhadap pendapatan dari 92,18 persen menjadi 91,10 persen.
Sedangkan dana masyarakat yang berhasil dihimpun hingga semester pertama ini sebanyak Rp17,57 triliun atau turun dari 8,41 persen dari periode yang sama tahun lalu. Ini karena terdapat pengalihan dana deposito ke reksadana sebanyak Rp3,67 triliun. Produk reksadana itu, lanjut dia, adalah produk yang dijual oleh Bank Niaga. "Jadi kalau dana di reksadana ini dihitung sebagai dana masyarakat yang dikelola Bank Niaga, maka dana masyarakat yang dikelola justru bertambah menjadi Rp 21,24 triliun," kata Peter.
(Budi Riza--Tempo News Room)