TEMPO.CO, Surabaya - Presiden Joko Widodo dijadwalkan meresmikan Terminal Teluk Lamong, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, yang merupakan pelabuhan hijau pertama Indonesia, pada Jumat pekan ini, 22 Mei 2015. Dalam kesempatan itu, Presiden juga akan meresmikan selesainya pendalaman dan pelebaran alur pelayaran barat Surabaya (APBS).
“Presiden akan hadir di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, untuk meresmikan Terminal Teluk Lamong,” kata Sekretaris Perusahaan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Yon Irawan dalam keterangan tertulis hari ini, 18 Mei 2015.
Terminal Teluk Lamong merupakan pelabuhan yang dioperasikan menggunakan bahan bakar gas. Automatic stacking crane di terminal itu yang terhubung dengan terminal operating system berfungsi memindahkan peti kemas menggunakan tenaga listrik. Ship-to-shore crane juga digerakkan oleh listrik, yang dipasok dari pembangkit listrik tenaga gas di dekat terminal itu. Sedangkan truk-truk pembawa peti kemas di dalam terminal menggunakan truk berbahan bakar gas.
“Ini sejalan dengan program pemerintah yang mendorong penggunaan bahan bakar gas,” kata Yon.
Menurut Yon, pembangunan tahap I Terminal Teluk Lamong dilakukan di atas lahan seluas sekitar 40 hektare dengan luas lapangan penumpukan peti kemas sekitar 15 hektare. Pembangunan terminal yang merupakan perluasan Pelabuhan Tanjung Perak tersebut rencananya dikembangkan hingga luas lapangan penumpukan peti kemas mencapai 88 hektare dan lapangan penumpukan curah kering 26 hektare.
“Kesiapan kapasitas tersebut untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan di Pelabuhan Tanjung Perak,” katanya.
Yon mengatakan fasilitas dermaga di Terminal Teluk Lamong memiliki kedalaman kolam minus 14 meter low water spring (LWS), sehingga dapat disandari kapal-kapal berukuran besar. Kedalaman dermaga tersebut terintegrasi dengan revitalisasi APBS yang telah diperdalam menjadi minus 13 meter LWS.
“Peresmian Terminal Teluk Lamong dan revitalisasi alur pelayaran barat Surabaya oleh Presiden Joko Widodo diharapkan dapat mendorong kesiapan Greater Surabaya Metropolitan Port untuk mendukung peningkatan sistem logistik nasional,” kata Yon.
Adapun seluruh biaya pembangunan Terminal Teluk Lamong dan revitalisasi APBS sepenuhnya menggunakan duit Pelindo III tanpa kucuran anggaran negara.
KHAIRUL ANAM