TEMPO.CO, Yogyakarta - Pengelola Bandar Udara Adisutjipto Yogyakarta memperketat kemanan setelah terjadi insiden penyusupan Mario Steven Ambarita ke ruang roda pesawat Garuda di Bandara Pekanbaru, Riau, hingga tertangkap di Bandar Udara Soekarno-Hatta, Banten.
Juru bicara PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto Edwin Wibowo mengatakan direksi PT Angkasa Pura telah mengeluarkan surat edaran tentang peningkatan keamanan di bandara setelah insiden penyusupan yang terjadi di Bandara Pekanbaru, Riau. Isi surat edaran itu di antaranya adalah berkoordinasi dengan otoritas Air Navigation.
Petugas Air Navigation mengawasi apron atau tempat parkir pesawat menggunakan tower. "Pengamanan juga diperketat lewat petugas patroli," kata dia ketika dihubungi, Jumat, 10 April 2015.
Bandara Adisutjipto selama ini memiliki pos keamanan, petugas yang berjaga di terminal penumpang, dan petugas yang berpatroli di sejumlah titik. Setelah insiden itu, petugas yang berjaga di terminal penumpang bisa diperbantukan ke lokasi di luar terminal.
Selain itu, pengelola bandara juga mengandalkan bantuan keamanan dari Akademi Angkatan Udara. Bandara Adisutjipto di sebelah timur berbatasan dengan kompleks AAU. Sedangkan di sebelah barat bandara adalah akses ke AURI."Penjagaan diperkuat di titik-titik luar terminal," kata Edwin.
Dia menyatakan belum ada penambahan petugas keamanan. Pengelola hanya memaksimalkan petugas yang ada saat ini dengan cara bergantian jaga. Alasannya untuk menambah petugas perlu tambahan anggaran.
Edwin menyatakan jumlah petugas keamanan yang ditempatkan di Bandara Adisutjipto masih kurang. Padahal, bandara telah memperluas terminal penumpang dan tempat parkir pesawat. Ini sebagai solusi untuk mengatasi kepadatan jumlah penumpang.
Terminal B dengan luas 600 meter persegi itu digunakan untuk melayani penerbangan domestik maupun internasional. Per hari terminal ini mampu menampung setidaknya 7 ribu penumpang. Sedangkan kapasitas total bandara ini untuk menampung penumpang per tahun sebanyak 1,2 juta orang. Per tahun jumlah penumpang kian bertambah.
SHINTA MAHARANI
VIDEO TERKAIT: