TEMPO.CO, Jakarta -Panitia Kerja Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2015 Dewan Perwakilan Rakyat sempat mempertanyakan asumsi dasar makro yang diusulkan pemerintah. Walaupun begitu, asumsi-asumsi tersebut akhirnya disepakati oleh peserta rapat.
Salah satu yang dipertanyakan adalah mengenai usulan lifting (produksi siap jual) minyak per hari. Pemerintah mengusulkan lifting minyak sebesar 825 ribu barel per hari. "Ini bertolak belakang dengan program pemerintah yang katanya kerja, kerja, kerja," Ketua Badan Anggaran, Ahmadi Noor Supit, di ruang rapat Badan Anggaran, Kamis, 29 Januari 2015. (Pemerintah Tetapkan Asumsi untuk RAPBN Perubahan 2015)
Dia menilai angka tersebut tak tepat. Sebab berdasarkan nota keuangan tahun lalu, lifting minyak justru dipatok lebih tinggi yaitu 900 ribu barel per hari. "Kalaupun asumsi ini nanti disepakati, harus dengan catatan keras."
Namun pemerintah yang diwakili oleh Kepala Satuan Kerja Khusus Migas Amien Sunaryadi memiliki alasan lain. Menurut dia, kondisi harga minyak dunia yang saat ini di bawah US$ 50 per barel akan membuat perusahaan pencari minyak atau Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) mengurangi produksi. Hal itu akan mempengaruhi produsi minyak. (Apa Prioritas Amien Sunaryadi di SKK Migas?)
Melalui beberapa perdebatan, akhirnya Badan Anggaran menyepakati asumsi dasar makro yang diusulkan oleh pemerintah tanpa sedikitpun perubahan. "Kami menyetujui asumsi ini juga berdasarkan rapat kerja di Komisi VII dan XI," kata pemimpin rapat, Djoko Udjianto.
Beberapa asumsi yang sudah disepakati antara antara lain pertumbuhan ekonomi sebesar 5,7 persen; inflasi 5 persen, nilai tukar rupiah 12.500 per dolar Amerika Serikat, suku bunga Surat Perbendaharaan Negara 3 bulan 6,2 persen; harga minyak mentah dunia US$ 60 per barel, lifting minyak mentah 825 ribu per barel sehari, serta lifting gas 1,22 juta barel setara minyak per hari. (Korporasi Butuh Dolar, Rupiah Melemah)
FAIZ NASHRILLAH
Terpopuler
Sindir Jokowi, NasDem: Kalau Bisa Diintervensi, Jangan Jadi Presiden
Diminta Mundur Tim Jokowi, Budi Gunawan Bereaksi
Budi Gunawan Didukung Mega? Ini Kata Wakapolri
Pengamat Forensik: Hasil Tes Christopher Janggal
Kenapa Surya Paloh Ngotot Budi Gunawan Dilantik?