Pengendalian pesawat sendiri terbagi menjadi tiga, yaitu sistem normal yang memungkinkan komputer pesawat menjaga pengendalian yang tak memungkinkan pergerakan yang membahayakan pesawat. Lalu ada sistem alternate di mana komputer tetap memantau pengendalian pesawat, tapi tak secara otomatis mencegah pergerakan berbahaya. Terakhir, ada pengendalian direct atau manual, di mana komputer sama sekali tak memproses pergerakan.
“Jadi istilahnya sistem pesawat mengalami degradasi, sehingga komputer tak lagi menjaga. Makanya dia stall,” ujar Gerry.
Untuk memeriksa adanya masalah, tim investigasi perlu bekerja ekstra keras. Data masalah auto-flight-rudder travel limiter tak dapat seluruhnya ditemukan dari input pilot di Flight Data Recorder. Mereka harus mencocokkan juga dengan perekam data sistem otomatis khusus pesawat Airbus yang disebut central maintenance computer yang terpasang di bawah kokpit. Data sendiri berada di flash disk yang berada dalam komputer tersebut. Namun, tak seperti blackbox, komputer ini tak dirancang tahan kebakaran ataupun tekanan sehingga rentan hancur.
"Tapi tak masalah kalau hancur, yang penting flash disk-nya," ujar dia. Saat ini, kemungkinan tersebut masih terus ditelusuri oleh tim KNKT.
URSULA FLORENE SONIA
Berita Terpopuler:
KPK-Polri, Samad: Apa yang Jamin Saya Selamat...?
Budi Gunawan Dilantik Besok? Jokowi...
Jagoan Hukum ke Istana, Jokowi Bikin Tim Khusus
Ini Alasan Moeldoko Mengirim TNI Menjaga KPK
Heboh KPK Vs Polri, Jokowi Diminta Carikan Pekerjaan