TEMPO.CO, Jakarta - Analis dari Reliance Securities, Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, mengatakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia bakal melejit pada pekan-pekan menjelang pergantian tahun. Selain sentimen positif dari luar negeri, lantai bursa bakal semarak dengan aksi poles saham alias window dressing.
Menurut Lanjar, berlangsungnya manuver manajer pendanaan (fund manager) membeli sebagian saham (window dressing) demi peningkatan kinerja portofolionya menguatkan optimisme bahwa IHSG akan terus menguat. Sisa perdagangan selama enam hari sebelum liburan mendorong fund manager melakukan window dressing secara maksimal. “Window dressing bisa mendorong IHSG mencapai level 5.200," katanya kepada Tempo, Selasa, 23 Desember 2014. (Baca: IHSG Naik Tinggi, Ada Window Dressing?)
Pada perdagangan Selasa, bursa saham bergerak positif menyambut keputusan bank sentral Amerika Serikat (The Fed) yang belum menaikkan suku bunga acuannya. IHSG menguat 31,28 poin (0,61 persen) ke level 5.144,62. Suku bunga The Fed (Fed’s Rate) yang berada pada 0,0-0,25 persen membuat investor kembali optimistis dengan prospek pasar modal dalam jangka pendek. (Baca: Suku Bunga AS Batal Naik, Harga Saham Melesat)
Lanjar memperkirakan indeks akan menguat pada pekan ini. Aksi beli investor masih akan tertuju pada saham-saham semen dan perdagangan, seperti INTP, SMGR, dan MAPI. “Karena cenderung tertekan dua pekan belakangan, dua sektor tersebut bakal mengalami technical rebound,” tuturnya.
Spekulasi bank sentral Jepang menambah stimulus hingga 80 triliun menambah kuat sentimen positif indeks. Awal pekan ini, indeks pun diprediksi bergerak terbatas pada level 5.125-5.175.
MEGEL JEKSON
Berita Terpopuler
Film Karya Sutradara Indonesia Masuk Radar Oscar
Menteri Jonan Marah Gara-gara Harga Tiket
Bima Arya Segel Gereja, Ini Respons GKI Yasmin