TEMPO.CO , Jakarta: Menteri Pertanian, Suswono, mengatakan realisasi penggunaan anggaran di kementeriannya yang baru mencapai Rp 4,26 triliun dipengaruhi oleh empat faktor. "Faktor penyebabnya mulai dari lingkungan atau alam hingga yang menyangkut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)," katanya saat ditemui usai rapat kerja dengan Komisi Pertanian Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa, 17 Juni 2014.
Pernyataan Suswono ini menanggapi evaluasi Wakil Ketua Komisi Pertanian, Herman Khaeron, terkait rendahnya serapan anggaran kementerian yang baru 27 persen hingga semester pertama tahun ini. "Persentase tersebut bahkan lebih rendah 1,5 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu," kata Herman.
Lebih jauh Suswono menjelaskan salah satu faktor utama pemicu lambatnya penyerapan anggaran kementerian adalah mundurnya jadwal kegiatan tanam akibat cuaca yang tidak menentu.
Kedua, instruksi dari KPK untuk menghentikan sementara waktu penyaluran dana bantuan sosial yang dikelola kementeriannya. Padahal, dana bantuan sosial yang dikelola Kementerian Pertanian mencapai Rp 4 triliun atau hampir 30 persen dari total anggaran sepanjang tahun ini.
Adapun faktor ketiga ialah tidak berjalannya rencana penyediaan benih subsidi yang sudah dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014. "Produsen benih subsidi yakni Sang Hyang Seri dan Pertani tidak mampu memproduksi kebutuhan benih karena masalah permodalan sehingga alokasi untuk benih ini terhambat," tuturnya.
Dan faktor terakhir penyebab rendahnya serapan anggaran itu ialah terus dilakukannya revisi anggaran sektor pertanian di daerah. "Revisi tersebut membuat pemerintah pusat sedikit kesulitan memetakan kebutuhan riil daerah sehingga ada program yang belum terealisasi," ujarnya.
Akan tetapi, Suswono juga berkilah bahwa serapan anggaran kementeriannya tidak tergolong rendah apabila dikalkulasi dengan pemangkasan anggaran. Pasalnya, setelah melewati kebijakan pemangkasan dalam APBN-P 2014, anggaran Kementerian Pertanian menjadi Rp 13,61 triliun.
"Perbandingan antara anggaran yang sekarang dimiliki kementerian setelah dipangkas dengan serapan hingga semester pertama kini menjadi 31,31 persen. Angka tersebut tidak terlalu mengecewakan," ucap Suswono.
RAYMUNDUS RIKANG R.W
Berita terpopuler:
Direksi Pertamina Pasang Nada Sambung 'Disadap'
Ini Penyebab Samsung Batal Berinvestasi di RI
Prabowo Sebut Anggaran Bocor, Menkeu Emoh Tanggapi