TEMPO.CO, Jakarta - Bervariasinya pergerakan bursa saham Asia dan melemahnya bursa Amerika Serikat semalam membuat indeks kurang bertenaga untuk kembali menguat.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan sesi pertama ditutup melemah 9,8 poin (0,2 persen) ke level 4.924,56. Indeks mengalami koreksi minor dipicu tekanan jual pada saham-saham blue chip, seperti Bank BRI dan Bank Mandiri.
Saham yang berpindah tangan hingga siang ini sebanyak 4,3 miliar lembar senilai Rp 6,9 triliun dengan 80,5 ribu kali transaksi. Investor asing mulai kembali ke pasar dengan mencetak pembelian bersih Rp 300 miliar.
Analis dari PT Panin Sekuritas, Purwoko Sartono, mengatakan pelaku pasar masih mengkhawatirkan penurunan proyeksi ekonomi oleh Bank Dunia. "Mengingat revisi cukup besar, yakni 3,2 persen pada 2014, bursa seluruh dunia mulai mengalami perlambatan." (Baca: IHSG Waspada Sentimen Negatif Saham Global)
Di sisi lain, pergerakan indeks dalam negeri juga melemah karena dibayangi sentimen pelemahan nilai tukar rupiah. "Hari ini indeks masih akan berpotensi menguji level support 4.915 dan resistan di level 4.955," tutur Purwoko.
Pelaku pasar domestik juga cenderung melakukan aksi jual karena mengantisipasi acara debat capres kedua yang dilangsungkan pada Minggu, 15 Juni 2014.
Hingga pukul 13.00 WIB, bursa Asia cenderung variatif. Indeks Nikkei 225 menguat 0,85 persen ke 15.100,99, indeks Hang Seng naik 0,73 persen menjadi 23.344,79, dan bursa Korea melemah 1,06 persen ke 1.990,34.
Sementara itu, nilai tukar rupiah masih bergerak di 11.780-11.810 per dolar Amerika.
PDAT | M. AZHAR
Terpopuler:
Kecelakaan Taksi, None Jakarta 2004 Tewas
Sekab: JK Minta Rumah di Brawijaya ke SBY
JK Minta Rumah, Sudi Silalahi Tak Tahu Batas Harga
Petir Bubarkan Pidato Pengukuhan Guru Besar SBY
Jaksa Nilai Anas Tidak Punya Etika
Jokowi Rock, Galang Dana dan Suara dari Kaum Muda