TEMPO.CO, Jakarta - Praktek pungutan liar dan manipulasi hasil uji ukur muatan di jembatan timbang, membuat Direktorat Lalu Lintas Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan berencana meningkatkan pengawasan di jembatan timbang.
"Kita harus menindak tegas secara bersama-sama, dari pemerintah daerah dan pusat," kata Direktur Lalu Lintas Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan, Hotma Simanjutak, di Jakarta, Rabu, 11 Juni 2014.
Fungsi alat ukur jembatan timbang sebenarnya untuk mencegah agar truk tidak celaka ketika memuat barang melebihi standar. Dengan begitu, otomatis jalan raya hanya akan menerima beban jalan sesuai standarnya juga. "Kenyataannya, sekarang banyak truk yang canggih dan dengan kapasitas yang sangat besar, jadi semakin banyak yang melebihi muatan di jembatan timbang," kata Hotma. (Baca: 50 Persen Jembatan Timbang di Jateng Akan Ditutup)
Hotma menjelaskan kini mayoritas truk yang melintas bermuatan 20 ton atau bersumbu dua. Padahal, yang boleh melintas di tol hanya muatan 10 ton. "Kalau dipecah jadi dua, pemilik barang dan operator logistik yang ngomel, biaya logistik naik. Itulah gunanya jembatan timbangan," kata Hotman.
Menurut Hotma, sanksi yang akan diberikan kepada pelanggar di jembatan timbang yakni operator harus mengembalikan muatan. Sanksi ini akan diterapkan pada 1 September 2014. "Kita tunggu supaya gaduhnya politik reda."
Tak hanya itu, Direktorat Jenderal Lalu Lintas Angkutan Jalan bekerja sama dengan kepolisian setempat akan menggelar sidang penyelesaian tilang di jembatan timbang pada waktu-waktu tertentu. "Ini supaya para pelanggar itu tidak mencari alasan lain untuk curang," kata Hotma. (Baca: Ganjar: Jembatan Timbang Dibuka 2015)
Pembangunan jembatan timbang juga menjadi perhatian Ditjen LLAJ. "Jembatan timbang banyak yang belum layak operasi. Sehingga butuh dibangun lagi."
Saat ini Ditjen LLAJ berencana membangun jembatan timbang menggunakan teknologi informasi dan komputer, dan pelebaran parkir jembatan timbang. "Nanti akan ada smart card untuk mengganti buku uji muatan. Semua akan tercatat di komputer. Pembangunan parkir untuk menurunkan muatan yang berlebih," kata Hotma. (Baca: Berantas Pungli, Jembatan Timbang Pakai Sistem Elektrik)
PUTRI ADITYOWATI
Terpopuler:
Anak Tukang Becak Ini Terima Beasiswa ke Inggris
Anak Tukang Becak ini Lulus dengan IPK 3,96
Lawan Semen Padang U-21, Timnas U-19 Rotasi Pemain
Fasilitas Kaum Cacat Diduga Dikorupsi, KPK Kaget