TEMPO.CO, Kuala Lumpur - AirAsia akan jadi maskapai pertama yang menerapkan sistem Interpol I-Checkit. Sistem ini mampu melacak keaslian paspor calon penumpang dengan melakukan koreksi silang terhadap data dokumen perjalanan yang hilang atau dicuri milik badan kepolisian internasional atau Interpol.
“Penerapan sistem I-Checkit ini merupakan salah satu upaya memperkuat keamanan penerbangan internasional,” seperti dikutip dari siaran pers AirAsia, Rabu, 14 Mei 2014. (Baca: AirAsia Tak Minat Terbang di Halim)
Nantinya I-Checkit akan melacak keaslian nomor paspor atau dokumen perjalanan lain pada saat penumpang melakukan check in. Sistem ini mampu melacak kebenaran nomor paspor penumpang sesuai dengan database Stolen and Lost Travel Document (SLTD) yang dimiliki Interpol dengan jumlah hampir 40 juta data dari 167 negara. (Baca: Paspor Mana yang Paling Banyak Diterima di Dunia?)
Proyek percontohan penerapan sistem ini akan diimplementasikan AirAsia mulai bulan ini. Adapun CEO Grup AirAsia Tony Fernandes berharap kerja sama AirAsia dan Interpol dalam pengoperasian sistem ini akan semakin meningkatkan keamanan perjalanan penumpang.
Sekretaris Jenderal Interpol Ronald K. Noble menilai terobosan ini akan membuat maskapai menyaring data paspor secara mandiri. “Maskapai tidak harus lagi sepenuhnya mengandalkan database polisi negara setempat untuk melindungi penumpang dari ancaman teroris dan kriminal yang menggunakan paspor palsu dalam penerbangan.”
Sistem I-Checkit ini akan diimplementasikan di seluruh jaringan internasional AirAsia. Jaringan internasional AirAsia kini mencakup 100 bandara di Asia dan 600 penerbangan internasional setiap hari ke 20 negara di seluruh dunia.
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA
Berita terpopuler:
Nabrak di Bundaran HI, Pengemudi BMW Tantang Polisi
Tepis Fitnah Sara, Kiai NU Kampanye untuk Jokowi
Bank Mandiri Bantah Ada Pembobolan ATM