TEMPO.CO, Tangerang - Menteri BUMN Dahlan Iskan mengaku kecewa lantaran rencana akuisisi Bank Tabungan Negara oleh Bank Mandiri ditolak Istana. "Tapi saya bisa menerima itu dan harus tunduk, namanya juga bawahan," katanya seusai rapat pimpinan internal Kementerian BUMN, Kamis, 24 April 2014.
Namun Dahlan menampik anggapan bahwa kajian Kementerian BUMN serampangan atau tidak mendalam. Kementerian BUMN sudah rapat internal berkali-kali dan membuat kajian yang melibatkan konsultan-konsultan terbaik di bidang keuangan.
Menurut Dahlan, rencana akuisisi Bank Mandiri terhadap BTN juga tidak meresahkan masyarakat, seperti yang dikatakan Sekretaris Kabinet Indonesia Bersatu II Dipo Alam. "Karena mungkin karyawan belum membaca penjelasan lengkapnya, bahwa rencana itu tidak menghilangkan entitas BTN," katanya. (Baca: Akuisisi BTN Batal)
Sebelumnya, akuisisi BTN oleh Bank Mandiri dipastikan batal setelah Istana menolak. Dipo Alam mengatakan wacana itu meresahkan. Menurut Dipo, proses akuisisi BTN oleh PT Bank Mandiri Tbk juga berpotensi menjadi beban bagi pemerintahan mendatang lantaran prosesnya panjang. (Baca: Asosiasi Pengembang Perumahan Tolak Akuisisi BTN)
Pengambilalihan BTN itu pun dinilai tak sesuai dengan instruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada menteri dan pejabat negara agar tak mengeluarkan kebijakan yang menimbulkan keresahan masyarakat. Instruksi itu disampaikan di dua sidang kabinet, yakni pada 5 dan 19 Januari 2014.
ANANDA PUTRI
Topik terhangat:
Hadi Poernomo | Pelecehan Siswa JIS | Kisruh PPP | Jokowi | Prabowo
Berita terpopuler:
Hadi Poernomo: Saya Menikahi Anak 'Wong Sugih'
Pedofil Buron FBI Pernah 10 Tahun Jadi Guru di JIS
PPP Islah, Dukungan untuk Mahfud Md. Menguat