TEMPO.CO, Jakarta - PT PLN (Persero) menjalin kerja sama dengan Transparency International Indonesia (TII) untuk menerapkan prinsip good corporate governance (GCG) selama periode 2014-2016. Menurut Direktur Utama PLN Nur Pamudji, kerja sama tersebut bertujuan menghilangkan resistensi internal dan eksternal. "Kami tidak main-main dan sungguh-sungguh memerangi korupsi," ujarnya, Selasa, 22 April 2014.
Penandatangan kerja sama dilakukan Nur Pamudji dengan Sekretaris Jenderal TII Dadang Trisasongko di kantor TII, Jalan Senayan Bawah, Jakarta Selatan. (Baca:Kejaksaan Terus Sidik Korupsi di PLN Yogyakarta)
Nur mengatakan, jika PLN berjuang memberantas korupsi tanpa menggandeng pihak lain, banyak pihak yang menyerang bakal perseroan itu dari dalam dan luar perusahaan. "Seandainya gerakan PLN sendiri, di dalam kami akan diserang, di luar akan diserang luar biasa. Kami akan dianggap munafik dan serigala berbulu domba," ujarnya.
Karena itu, Nur ingin melanjutkan kerja sama PLN dengan TII untuk membangun sumber daya manusia yang berintegritas, menciptakan sistem yang transparan, dan menghidupkan critical mass yang mampu mengawasi budaya bersih yang saat ini sedang dikembangkan. Dia berharap PLN dapat menjadi perusahaan yang lebih baik, bersih, modern, dan tumbuh secara transparan.
Ketua Dewan Pengurus TII Natalia Subagio mengatakan hubungan kerja sama tersebut bukanlah hubungan antara konsultan dan klien. "Ini adalah hubungan mitra kerja antara PLN dan TII, yang sama-sama berkomitmen tinggi pada keberhasilan dalam penerapan PLN Bersih."
ALI HIDAYAT
Terpopuler
Langkah Jokowi dan Kasus Hadi Pengaruhi Saham
Dubes Amerika Ajak Bos MNC ke Balikpapan
Analis: Kasus Hadi Poernomo Ancam Saham BCA
Hadi Tersangka, Audit BPK Tetap Berlaku