TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengatakan aturan moratorium sawit dan penyiapan lahan rusak untuk kegiatan investasi tidak mempengaruhi investasi dan pertumbuhan ekonomi. Hal ini dibuktikan dengan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif 6 persen ketika moratorium diberlakukan.
"Sebaliknya, laju deforestasi dapat ditekan menjadi 3,5 juta hektare pada periode 1998-2002. Dan tinggal 450 ribu hektare pada 2010-2011," ujar Zulkifli dalam sambutannya dalam Konferensi International Kelapa Sawit dan Lingkungan (ICOPE) di Legian, Bali, Rabu, 12 Februari 2014.
Dalam keterangan pers, Zulkifli mengatakan laju deforestasi sedikit naik pada 2012 karena kebakaran hutan yang sulit diatasi. Selain itu, untuk mengurangi perambahan hutan, Zulkifli mengimbau pabrik pengolah sawit tidak membeli tandan buah sawit dari pekebun yang mempunyai lahan di dalam kawasan hutan produksi, hutan lindung, dan hutan konservasi.
"Hal ini penting karena tanpa ada yang membeli tandan buah sawit dari dalam kawasan hutan tersebut, diharapkan masyarakat setempat atau pekebun yang tidak bertanggung jawab akan menghentikan perambahan kawasan hutan."
Dengan pendekatan model ini, diharapkan penyelesaian perambahan hutan akan lebih efektif dibanding melakukan tindakan represif untuk melindungi hutan di Indonesia.
GALVAN YUDISTIRA
Terpopuler
Jokowi Datang, Pemakaman Bubar
Usai 'Layani' John Weku, Feby Kontak Anggita Sari
Hary Tanoe: Masa Jaya Jokowi Sudah Lewat
Ahok: Kalau Mau Kurang Ajar, Sini Saya Ajarin
Bus Berkarat, Jokowi Copot Kepala Perhubungan
Pastor Pembunuh Suster dan Anaknya