TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku sudah mempersiapkan jawaban ihwal polemik mobil murah. Jawaban disiapkan sebagai respons atas langkah anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang mengajukan hak bertanya dan menyampaikan usulan terkait dengan isu mobil murah tersebut.
"Apa yang saya ikuti perbincangan di luar rupanya sudah banyak bias dan sebutlah distorsi dari apa yang pernah saya sampaikan di waktu lalu," kata SBY saat membuka Sidang Kabinet di Kantor Presiden, Kamis, 14 November 2013.
SBY menyatakan kebijakan mobil murah yang dimaksud pemerintah bertujuan untuk memenuhi kebutuhan transportasi ramah lingkungan di perdesaan. "Jadi bukan mobil pribadi," katanya. Rencana kebijakan mobil murah itu berawal dari kunjungan dia ke India.
Menurut SBY, kunjungan ke India dilakukan untuk mendapatkan perbandingan ihwal mobil murah yang difungsikan sebagai angkutan perdesaan yang hemat bahan bakar dan dapat membawa kebaikan. "Ini harus dijelaskan. Kami persiapkan jawaban ke DPD," katanya.
Hadirnya mobil murah (low cost and green car) sempat memicu protes. Jumlah konsumsi premium diperkirakan bakal membengkak setelah mobil-mobil murah ini melaju di jalan raya. Namun, dalam beberapa kesempatan, pemerintah menegaskan bahwa mobil murah ini dilarang menggunakan bensin premium. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ikut mempersoalkan mobil murah yang dia nilai menambah parah kemacetan di Jakarta.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Berita Terpopuler:
Ahmad Dhani Mengaku Bangkrut Gara-gara Kasus AQJ
Dahlan: Marzuki Alie Minta Teuku Bagus Dipecat
Cerita Ganjar tentang Gubernur 'Bodoh'
Nazar: Uangnya Anas Triliunan Rupiah
Kisah Heroik TNI Damaikan Tentara Libanon-Israel
Atut, 'Ratu Banten' yang Hobi Pelesir