TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akan segera mengalihkan kas perusahaan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) senilai Rp 2,5 triliun pada 1 November 2013. Menurut Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan, kas yang selama ini berada di Jepang nantinya akan ditempatkan di bank BUMN di Indonesia.
"Jepang baru menyetujuinya sekarang," kata Dahlan saat ditemui seusai rapat gabungan dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa malam, 22 Oktober 2013.
Dahlan menuturkan, pemerintah sebenarnya sudah berusaha memindahkan kas tersebut sejak awal tahun 2013. Namun, pemindahan belum disetujui oleh mayoritas pemegang saham yang berasal dari pengelola Inalum, Nippon Asahan Aluminium.
Komisi BUMN menyetujui kepemilikan saham Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan 10 pemerintah kabupaten atau kota yang berada di daerah strategis proyek Asahan untuk berpartisipasi memiliki saham Inalum. Dengan catatan, saham pemerintah dipertahankan minimal 70 persen. Keputusan tersebut disampaikan dalam rapat gabungan bersama Menteri BUMN Dahlan Iskan, Menteri Perindustrian Mohamad Suleman Hidayat, Kepala Badan Pengawasan Keuangan Pembangunan Mardiasmo, dan Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho.
Inalum akan dimiliki Indonesia sepenuhnya per 1 November dan berbentuk badan usaha milik negara. Kontrak kerja sama pengelolaan Inalum antara pemerintah dan Nippon Asahan Aluminium telah berakhir. Pekan lalu, pemerintah menyatakan metode pengambilalihan Inalum ditetapkan dengan metode share transfer.
LINDA HAIRANI