TEMPO.CO, Surabaya-Direktur Utama PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI), Rahmat Satria mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan PT AKR Corporindo Tbk akan mengembangkan pelabuhan terintegrasi di Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. PT BJTI adalah salah satu anak usaha Pelindo III (Persero). Proyek senilai Rp 10 triliun itu akan menggabungkan fungsi dermaga dengan kawasan industri sekaligus.
"Ini pelabuhan terintegrasi pertama di Indonesia. Sekarang baru membebaskan tanah 1.500 hektare untuk industri," kata Satria seusai menjadi pembicara dalam kegiatan bertajuk "Pelindo III Youth Camp 2013", Kamis 12 September 2013.
Satria mengatakan, perluasan kawasan pelabuhan perlu reklamasi pantai 400 hektare. Sedangkan kawasan industri membutuhkan tanah 2.500 hektare. Pelabuhan Manyar berada di Selat Madura, tak jauh dari pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya ini bakal memiliki panjang dermaga sekitar 5 kilometer.
Satria mengaku sudah mendapat komitmen dari AKR Corporindo. Komposisi modal untuk membangun pelabuhan adalah PT BJTI porsinya 60 persen dan AKR Corporindo 40 persen. Ada pun komposisi modal kawasan industri: BJTI 40 persen dan AKR 60 persen.
AKR berpengalaman mengelola kawasan industri ketimbang pelabuhan bongkar muat. Pengerjaan tahap I reklamasi dan pengurukan lahan yang sudah dibebaskan direncanakan dikerjakan awal Oktober 2013. Satria berharap proyek tahap I rampung dan siap beroperasi mulai Oktober 2015. Untuk proyek dermaga tahap I, panjang dermaga yang bisa digunakan sepanjang 500 meter. Untuk kawasan industri, pengerjaan proyek berjalan pararel.
Satria sudah membentuk dua anak perusahaan yang akan mengelola kawasan industri yakni Berkah Kawasan Manyar Sejahtera dan Berlian Manyar Sejahtera untuk mengelola Pelabuhan Manyar.
Selain membangun kawasan industri, ia menyiapkan lahan 500 hektare yang dipergunakan sebagai perumahan dan lapangan golf. Mulai November 2013, AKR Corporindo mulai memasarkan kawasan industrinya. “Jadi begitu pelabuhan tahap I selesai, bisa langsung digunakan oleh pelaku industri."
Juru bicara PT Pelindo III (Persero), Edi Priyanto, mengatakan pembangunan pelabuhan terintegrasi di Kecamatan Manyar masuk dalam rencana induk Pelabuhan Tanjung Perak. Pelabuhan Tanjung Perak akan semakin padat hingga mengganggu arus perdagangan antar pulau yang melalui Surabaya.
Pelindo juga membangun Terminal Multipurpose Teluk Lamong yang menelan investasi Rp 3,4 triliun dan rencananya beroperasi April 2014. Menurutnya, proyek pelabuhan terintegrasi yang digarap salah satu anak usaha Pelindo III dan swasta itu disambut positif beberapa investor asing. "Pelabuhan Manyar salah satu proyek pengembangan Tanjung Perak, selain Teluk Lamong. Beberapa investor sudah berminat investasi di kawasan industrinya," katanya.
DIANANTA P. SUMEDI