TEMPO.CO, Jakarta - Sentimen negatif regional ditambah melemahnya data-data acuan pasar di dalam negeri membuat indeks kembali mengalami tekanan jual. Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia hari ini ditutup melemah 47,03 poin (1,11 persen) ke level 4.171,41. Indeks sempat jatuh ke level 4.107, namun menguatnya bursa Hang Seng saat penutupan dan pembukaan bursa Eropa yang positif berhasil menahan koreksi lebih dalam.
Analis PT Mega Capital Indonesia, Helen Vincentia, mengatakan pelaku pasar merespons negatif hasil pertemuan bank sentral Amerika Serikat (The Fed) yang cenderung mendukung pengurangan stimulus moneter. "Sinyal negatif tersebut kemudian memaksa pelaku pasar kembali melakukan aksi jual."
Berkurangnya jumlah stimulus moneter akan berdampak pada terhambatnya aliran dana ke pasar berkembang sehingga investasi semakin berisiko. Di sisi lain, adanya isu resesi ekonomi di India dan Thailand semakin mengkhawatirkan investor regional.
Dari dalam negeri, pelaku pasar tidak mempunyai pilihan selain menjual saham karena ekonomi domestik sedang mengalami perlambatan. "Ditambah lagi rupiah semakin melemah ke level 11.000 dan meningkatkan eskalasi jual," ujar Helen.
Saham yang berpindah tangan hari ini mencapai 8,6 miliar lembar saham senilai Rp 7,2 triliun dengan frekuensi 218,4 ribu kali transaksi. Sebanyak 193 saham melemah, 93 saham naik, dan 61 lainnya tak berubah. Asing mencatat penjualan bersih Rp 888 miliar.
Bursa regional bervariasi hingga 16.30 WIB. Nikkei 225 melemah 0,44 persen, indeks Hang Seng menguat 0,36 persen, Strait Times naik 0,63 persen, bursa Korea naik 0,98 persen, dan bursa Shanghai menguat 0,28 persen.
PDAT | M. AZHAR
Berita Terpopuler:
Punya Mertua Kaya, Jenderal Moeldoko: Alhamdulilah
Lulung: Saya The Godfather
Ini Daftar Lengkap Kekayaan Jenderal Moeldoko
Sofyan Tan: Dokter `Gila` Penjaga Sekolah
MU dan Barca Siap Tampung Casillas