TEMPO.CO, Palembang - Penghentian distribusi minyak Tempino-Plaju, yang dikelola oleh PT. Pertagas dijamin tak akan membuat stok bahan bakr minyak di Sumatera Selatan terganggu. Selama ini pipa Tempino-Plaju menghubungkan sekitar sembilan sumber minyak menuju kilang Pertamina Refinery Unit III Plaju, Palembang.
Public Relations Officer PT Pertamina refineri unit III Plaju, Fahrougi Sumampouw menjelaskan selain dari pipa Tempino, pihaknya mendapatkan pasokan dari pipa short Palembang distric yang meliputi Talang akar, Pendopo, Kaje, Ramba, Bentayan serta dari jalur kapal dari Duri dan Udi. "Saat ini manajemen sedang membahas langkah apa yang akan diambil untuk menindaklanjuti putusan pusat (penutupan sementara jalur tempino-plaju)," kata Fahrougi, Jumat, 26 Juli 2013.
Dari sumber-sumber tersebut, Fahrougi bisa memastikan pasokan untuk kilang Plaju akan berjalan lancar dan tidak akan mengganggu operasional perusahaan secara signifikan. Dia menambahkan setiap harinya refineri unit III Plaju mampu memproduksi sekitar 126.000 barel per hari. Dampaknya tidak terlalu besar meskipun kiriman dari Tempino terhenti
Hal senada juga disampaikan oleh Alicia Irzanova, assistant manager external relation PT Pertamina Fuel Retail Marketing Regional (FRMR) II Sumbagsel menjelaskan penutupan pipa distribusi Tempino-Plaju untuk sementara waktu tidak menggangu stock untuk dipasarkan di wilayah ini. Hal itu dikarenakan stok di wilayah tersebut tidak hanya dipasok dari Tempino melainkan dari tempat lain. "Pokoknya aman karena kita juga mendapat pasokan dari pipa lain nya serta kami punya tanker," kata Alicia.
Jalur pipa minyak Tempino-Plaju yang mulai beroperasi secara komersial pada 17 Juli 2013 dan dikelola oleh PT Pertagas merupakan pipa pengganti yang sudah tidak aman dioperasikan karena terlalu banyak kerusakan akibat penjarahan (illegal tapping). Jalur ini menghubungkan sekitar sembilan sumber minyak menuju kilang Pertamina Refinery Unit III Plaju, Palembang.
Pipa baru Tempino-Plaju dengan panjang 260 km ditanam pada kedalaman 1,5-2 meter di bawah permukaan tanah. Kapasitas angkutnya mencapai 24.000 barel per hari. Pada masa pre-commissioning dan commissioning (uji coba) selama delapan hari, sempat muncul harapan aksi penjarahan benar-benar akan berhenti karena tingkat kebocoran (losses) dapat dikatakan hampir tidak ada.
GM Pemasaran PT Pertamina Region II Sumbagsel, Ageng Giriyono menambahkan untuk Sumatera selatan saja, pada kondisi normal konsumsi BBM per hari biasanya hingga 7400 kiloliter Premium dan 4700 kiloter solar perhari. Pada bulan puasa dan usai kenaikan harga BBM, saat ini konsumsi masyarakat justru turun hingga 20 persen. Sementara itu menjelang lebaran nanti diprediksi kebutuhan BBM akan meningkat hingga 30 persen."Suplai BBM di Jalur mudik tidak akan terganggu."
Selain pengamanan stok, Ageng memastikan PT Pertamina sudah menyiapkan satuan tugas (satgas) yang akan berjaga mulai H-15 Lebaran selama 24. Selain itu untuk mengamankan jalur mudik nanti, pihaknya juga memperpanjng jam operasional terminal BBM dan LGP dari 8 jam menjadi 16 jam.
PARLIZA HENDRAWAN (PALEMBANG)
Baca juga:
Rupiah Bakal Lampaui 10.300 per Dolar
40 Persen Air Isi Ulang Tak Layak Konsumsi
RI Siap Gugat Lagi Larangan AS Soal Rokok Kretek
BPOM: Daging Sapi Impor Aman