TEMPO.CO, Bogor - Enam penambang emas tanpa izin atau liar tertimbun dan terjebak dalam lubang di Lokasi Level 700 yang masuk dalam area milik Unit Bisnis Pertambangan Emas (UBPE) Pongkor, PT Aneka Tambang Tbk, Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor.
Para penambang liar yang biasa disebut gurandil itu terkubur selama 11 hari dalam lubang itu, dan baru ditemukan pada Senin 20 Mei 2013 sekitar pukul 17.00. Dalam peristiwa itu, satu penambang bernama Eman, 24 tahun, warga Desa Malasari ditemukan telah tewas.
Sedangkan empat orang penambang yakni Suhen, 27 tahun, Marjum, 31 tahun, dan Ade 36 tahun, selamat namun mengalami luka-luka akibat keracunan bahan kimia jenis sianida.
"Safri, 25 tahun, dan Kasmin 32 tahun, dua gurandil itu sampai saat ini masih terjebak di lubang dan masih dalam proses pencarian oleh petugas kepolisian, SAR Antam yang dibantu oleh warga dan keluarga korban," kata Kepala Desa Malasari, Endang Sukendar.
Endang mengatakan, peritiwa tertimbun dan terjebaknya para gurandil itu berdasarkan laporan dari pihak keluarga yang mengaku para korban tidak terlihat dan tak pulang ke rumah setelah 11 hari masuk lubang untuk mencari emas. "Menurut informasi mereka masuk pada hari Kamis 9 Mei lalu, namun setelah 11 hari menambang mereka tidak terlihat lagi," kata dia.
Keluarga dan warga melakukan pencarian ke lokasi lubang tempat mereka masuk dan menemukan lobang tersebut sudah tertutup dengan tanah yang runtuh akibat longsor. "Mereka terjebak dalam lubang saat masuk dan tidak bisa lagi keluar karena pintu masuknya sudah terutup tanah," kata dia.
Proses evakuasi gurandil yang terperangkap itu prosesnya membutuhkan waktu yang sangat lama. Pasalnya warga petugas SAR Antam, polisi yang dibantu oleh warga hanya menggunakan alat seadanya seperti cangkul, linggis . "Evaluasinya harus hati-hati dan tidak bisa menggunakan alat berat, karena lokasinya berada di atas gunung yang sulit untuk dijangkau juga untuk menghindari lubang itu longsor," kata dia.
Kades mengatakan sampai saat ini dua orang gurandil yang belum terangkat mereka masih tertutup lumpur siling cor-an lumpur. "Musibah atau kecelakaan tersebut diduga disengaja. Tapi kita menyerahkan proses penyelidikan ke piihak berwajib," katanya.
Juru bicara PT Antam UBPE Antam mengatakan, ketujuh penambang liar yang terjebang itu masuk dalam lubang yang tembus ke tunnel milik Antam Pongkor L 700. "Area tunnel itu merupakan lokasi berbahaya karena pihak Antam sedang proses pengeringan material backfilling, karena lobang itu sudah tidak digunakan lagi oleh PT Antam," kata dia.
Kepala Polisi Resor Bogor Ajun Komisaris Besar Asep Safrudin mengatakan sampai saat ini petugas gabungan masih melakukan pencarian dan evakuasi dua penambang emas illegal yang masih tertimbun. "Satu warga tewas, dan tiga warga yang selamat sudah dilarikan ke rumah sakit terdekat karena mengalami luka yang cukup serius," kata dia.
Asep mengatakan, jajaranya sudah menghimbau kepada masyarakat agar tidak masuk kedalam lobang milik area PT Antam, karena ilegal dan sangat membahayakan nyawa. "Kami sudah berulang kali mengingatkan namun masarakat tetap membandel, padahal ini sangat membahayakan keselamatan penambang," kata dia.
M SIDIK PERMANA