TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan menawarkan 20 pulau kecil di Indonesia untuk diadopsi oleh perusahaan swasta maupun Badan Usaha Milik Negara. Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil (KP3K) Kementerian Kelautan dan Perikanan, Sudirman Saad, mengatakan program ini menjadi solusi atas keterbatasan dana dalam pengembangan pulau-pulau kecil dan terluar.
Sudirman mengakui bahwa program ini menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Namun, menurut dia, dengan cara ini, pengembangan dan pemberdayaan masyarakat di pulau-pulau terluar dapat segera dilakukan.
"Dengan dana terbatas, sangat sulit mengembangkan wilayah secara maksimal. Karena itu, kami membuat program kerjasama dengan berbagai pihak, baik swasta, BUMN dan perguruan tinggi. Fokus kerjasama adalah untuk mengembangkan pulau-pulau kecil dan terluar," kata Sudirman dalam keterangan tertulis, Rabu, 15 Mei 2013.
Menurut Sudirman, kasus eksploitasi pulau yang berakibat kerusakan lingkungan disebabkan minimnya perhatian atas pulau-pulau kecil ini. Melalui proguram adopsi pulau diharapkan perusahaan dan perguruan tinggi dapat membantu masyarakat pulau tersebut menaikkan pendapatan perkapita, pendidikan, kesehatan serta memperbaiki lingkungan yang rusak.
Sudirman juga meminta pihak BUMN, swasta maupun perguruan tinggi yang mengadopsi pulau menggantikan peran pemerintah yang tidak bisa mengawasi semua pulau kecil yang ada. "KKP juga telah membuat pedoman umum program adopsi pulau sebagai rambu-rambu aturan pengelolaan pulau kecil secara ketat dan komprehensif. Kami juga tidak mentolerir perusahaan yang merusak pulau itu," kata Sudirman.
Pada tahun ini, KKP menawarkan 20 pulau untuk diadopsi oleh perusahaan BUMN ataupun swasta. Pulau yang ditawarkan, antara lain, Pulau Lepar (Bangka Belitung), Enggano (Bengkulu), Kemujan (Jawa Tengah), Maradapan (Kalimantan Selatan), Maratua (Kalimantan Timur), Sebatik (Kalimantan Timur), Siantar (Kepulauan Riau), Gili Belek (NTB), dan Pasaran (Lampung). Juga, pulau Dullah (Maluku), Koloray (Maluku Utara), dan Alor (NTT), Pulau Mansuar (Papua Barat), Battoa (Sulawesi Barat), Selayar (Sulawesi Selatan), Samatellu Pedda (Sulawesi Selatan), Lingayan (Sulawesi Tengah), Manado Tua (Sulawesi Utara), Gangga (Sulawesi Utara), dan Mentehage (Sulawesi Utara).
Sudirman mengatakan tahun ini KKP juga memfokuskan pembangunan di 12 pulau kecil terluar. Pulau-pulau itu meliputi Pulau Sebatik, Nusakambangan, Miangas, Marore, Marampit, Lingayan, Maratua, Wetar, Alor, Enggano, Simuk, dan Dubi Kecil.
Untuk kedua belas pulau ini, Sudirman mengatakan bantuan perguruan tinggi sangat diharapkan. "Meski memiliki sumber daya alam yang besar, namun pulau-pulau ini juga memiliki banyak keterbatasan, khususnya terkait kondisi masyarakatnya," kata Sudirman.
BERNADETTE CHRISTINA