TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Jamsostek (Persero) Elvyn G Masassya mengatakan untuk menjaga keberlangsungan angkatan kerja, sebaiknya seluruh stakeholder mengupayakan adanya mekanisme mencegah ledakan pensiun.
Lebih-lebih angka kelahiran di beberapa kota besar di Indonesia terus menurun. "Apa salahnya melihat negara maju yang usia pensiun pekerjanya ada di rentang 60-70 tahun," ucap Elvyn saat membuka Seminar Jamsostek di Hotel JS Luwansa pada Senin, 13 Mei 2013.
Ada tren di dunia, lanjut Elvyn, bahwa angka harapan hidup manusia semakin tinggi. Di Indonesia sendiri angka hidup manusia berada pada 65-70 tahun. Sedang di Eropa dan Jepang malah mendekati usia 90-100 tahun. "Jadi usia 55 tahun itu relatif masih produktif," ucap Elvyn.
Jamsostek juga sedang memikirkan kemungkinan skema melakukan konversi program pensiun yang jenisnya manfaat pasti menjadi defined contribution benefit.
Jika usia pensiun diperpanjang, para pekerja akan mendapat income lebih. Ini juga berarti pekerja dapat memberikan konntribusi terhadap iuran pensiun. "Di beberapa negara, pensiun dibayarkan 30-40 persen dari income. Sedang di Indonesia dengan usia pensiun 55 tahun, angkanya ada dikisaran 15-20 persen," ucap Elvyn.
Lembaga yang nantinya bermetamorfosa menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja ini juga mengantisipasi adanya kerentanan fisik dan psikologis para pekerja di usia 55 tahun ke atas. "BPJS ini nantinya akan mensosialisasikan upaya preventif, tidak hanya kuratif," ucap Elvyn.
Dengan begitu, jaminan sosial akan melakukan sosialisasi agar masyarakat, khususnya pekerja, sadar akan masalah kesehatan dan tidak mengalami kecelakaan kerja. Jamsostek juga akan melakukan stimulus agar tercapai tingkat keselamatan kerja yang tinggi. "Kalau dalam sebuah perusahaan tidak ada kecelakaan, akan kami beri reward," ucap Elvyn. Dengan begitu, demikian Elvyn, kualitas hidup masyarakat semakin bagus dan usianya panjang.
MUHAMMAD MUHYIDDIN
Berita Terpopuler:
Teka-teki Wiji Thukul, Tragedi Seorang Penyair
Menikah, Sefti Tak Tahu Fathanah Dibui 5 Tahun
Tri Kurnia, Istri Fathanah, Pernah Juara Sinetron
Wartawan Masuk Gedung PKS, Kader Diam 5 Menit
Datang ke KPK, Anis Matta Didampingi Petinggi PKS